Repelita Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah akan segera melakukan penangkapan besar terhadap pelaku mafia pajak dan bea cukai.
Langkah ini merupakan bagian dari gerakan pembersihan menyeluruh di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Purbaya menegaskan bahwa tidak akan ada kompromi terhadap oknum yang terlibat dalam praktik penyelundupan dan manipulasi pajak.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Setahun Pemerintahan Prabowo–Gibran yang ditayangkan oleh Metro TV pada 17 Oktober 2025.
Ia menyebut bahwa penegakan hukum akan dilakukan tanpa memandang latar belakang atau posisi pelaku.
Yang suka main selundup, saya tangkap. Bentar lagi ada penangkapan besar-besaran. Saya enggak peduli siapa di belakangnya, ucap Purbaya dalam siaran langsung tersebut.
Purbaya menjelaskan bahwa reformasi internal Kementerian Keuangan telah dirancang sejak awal masa jabatannya.
Fokus utama dari reformasi ini adalah memperkuat integritas dan transparansi dalam pengelolaan fiskal negara.
Purbaya juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap sektor riil dan industri dalam negeri dari ancaman barang selundupan.
Ia menyebut bahwa praktik penyelundupan telah lama menjadi sumber kebocoran ekonomi nasional yang merugikan banyak pihak.
Kalau sektor riil dijaga, barang-barang selundupan saya tutup. Yang main selundupan saya tangkap, tegasnya saat rapat bersama Komisi XI DPR RI.
Dalam pertemuan dengan Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, Purbaya menyampaikan bahwa audit menyeluruh akan dilakukan terhadap proses impor dan ekspor.
Ia menginstruksikan seluruh pejabat DJP dan DJBC untuk menyerahkan laporan kekayaan dan aktivitas transaksi dalam waktu tiga bulan.
Langkah ini disebut sebagai proses penyaringan awal sebelum tindakan hukum dijalankan.
Purbaya menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mendukung penuh langkah pembersihan tersebut.
Di belakang saya, Presiden. Presiden itu paling tinggi, kan, di sini, katanya menegaskan dukungan politik terhadap kebijakan ini.
Kementerian Keuangan telah membentuk satuan tugas khusus yang terdiri dari penyidik internal, auditor independen, dan perwakilan Kejaksaan Agung.
Tim ini dijadwalkan mulai bekerja pada pekan depan untuk menindaklanjuti laporan dan temuan awal.
Sumber internal menyebut bahwa lebih dari 40 nama telah masuk dalam daftar investigasi awal.
Termasuk di antaranya beberapa pejabat eselon II dan III yang diduga terlibat dalam praktik ilegal.
Modus yang paling banyak ditemukan adalah manipulasi dokumen ekspor-impor dan penggunaan perusahaan fiktif untuk menghindari kewajiban pajak.
Purbaya menegaskan bahwa gerakan bersih-bersih ini bukan sekadar retorika.
Saya tidak mau Kemenkeu jadi sarang mafia. Ini soal martabat negara, ujarnya.
Langkah ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk asosiasi pengusaha nasional yang selama ini merasa dirugikan oleh praktik mafia pajak dan bea cukai.
Ketua Asosiasi Pengusaha Nasional, Darman Widjaya, menyebut bahwa tindakan Purbaya adalah angin segar bagi pelaku usaha yang taat aturan.
Kami harap ini bukan hanya gertakan, katanya.
Beberapa pihak menyuarakan kekhawatiran bahwa langkah ini bisa menimbulkan ketegangan politik.
Terutama jika oknum yang ditangkap memiliki afiliasi dengan partai atau tokoh tertentu.
Namun Purbaya menegaskan bahwa penegakan hukum akan dilakukan secara adil dan tidak pandang bulu.
Saya tidak peduli siapa di belakangnya. Yang penting negara tidak dirugikan, ucapnya.
Kementerian Keuangan juga akan bekerja sama dengan PPATK untuk melacak aliran dana mencurigakan yang berkaitan dengan transaksi pajak dan bea cukai.
Data awal menunjukkan adanya pola transaksi tidak wajar di beberapa wilayah pelabuhan utama.
Pelabuhan seperti Tanjung Priok dan Belawan akan menjadi fokus utama dalam audit dan investigasi mendalam.
Di sana banyak permainan. Kita akan bongkar, kata Purbaya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk melaporkan indikasi penyelundupan atau manipulasi pajak melalui kanal aduan publik yang telah disiapkan.
Langkah ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi perpajakan dan kepabeanan.
Purbaya menutup pernyataannya dengan kalimat tegas, Saya tidak akan berhenti sampai bersih. Ini janji saya kepada rakyat. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

