Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Melda Safitri Hadapi Perceraian dan Ancaman Setelah Kisah Hidupnya Viral Usai Suami Lolos PPPK

SUAMI CERAIKAN ISTRI - Nasib pilu Melda Safitri (33) warga anak di Aceh Singkil diceraikan suaminya hanya tiga hari sebelum pelantikan dan penerimaan SK PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). (Tangkapan layar Facebook @Safitri Alshop Aceh)

Repelita Aceh Singkil - Kisah pilu Melda Safitri, 33 tahun, warga Aceh Singkil, tengah menjadi sorotan publik setelah ia diceraikan sang suami hanya tiga hari sebelum pelantikan dan penerimaan SK sebagai PPPK.

Melda Safitri diketahui ikut mendukung sang suami dengan berjualan sayur untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sayangnya, dukungan tersebut tidak membuat rumah tangga mereka bertahan. Suaminya yang kini bekerja sebagai Satpol PP, memutuskan perceraian dan kemudian menikah dengan wanita lain.

Setelah perceraian, Melda Safitri bersama dua anaknya harus meninggalkan rumah yang sebelumnya mereka tinggali.

Video momen Safitri dan kedua putrinya meninggalkan rumah menjadi viral di media sosial.

Akibat viralnya video tersebut, Safitri dan tetangganya kini menghadapi ancaman hukum dari pihak yang diduga mantan suaminya.

Ancaman itu diungkapkan oleh pemilik akun Facebook @Lovika Susana Dewi Bangun, yang diunggah ulang oleh Safitri pada akun pribadinya pada tanggal yang sama dengan kejadian.

Menurut Lovika, Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman karena tetangganya memposting video perpisahan tersebut.

Kak Safitri dan tetangganya mendapatkan intimidasi dan ancaman dari pihak-pihak terkait kalian bisa tebak siapa, kata Lovika.

Yang paling parahnya tetangga kak Safitri diintimidasi bahkan diancam akan dipenjarakan karena tidak terima dan marah memposting video tersebut, sambungnya.

Lovika mempertanyakan unsur pidana dalam video yang diunggah tetangga Safitri.

Dimana letak unsur pidana, dimana delik hukum dalam video tersebut yang mana dalam video tersebut tidak ada foto yang bersangkutan, tidak ada kata-kata kasar berupa cacian dan tidak menyebutkan nama, dimana unsur pidananya, jelas Lovika.

Ia menegaskan bahwa video tersebut murni menampilkan momen perpisahan Safitri dengan tetangganya.

Itu murni hanya momen perpisahan antara tetangga kak Safitri yang kak Safitri yang mau pergi, tambahnya.

Lovika juga mengingatkan oknum yang mengancam untuk menghentikan tindakan intimidasi.

Hati-hati kalian yang mengancam dan mengintimidasi kak Safitri dan tetangganya, jangan macam-macam stop jangan lanjutkan, tandasnya.

Kronologi perceraian bermula saat suami Safitri berubah sikap setelah lolos seleksi PPPK.

Safitri mengaku membeli atribut Korpri untuk suaminya dari hasil berjualan sayur, namun justru diceraikan sebelum suaminya menerima SK.

Pertengkaran kecil di rumah, ketika suaminya pulang dan tidak menemukan lauk di meja makan, memicu perceraian.

Hari itu tanggal 14 Agustus, dia pulang kerja, sudah sore, terus dia marah-marah gitu, tidak ada kawan nasi di rumah. Karena bagaimana saya harus masak nasi atau kawan nasi sedangkan apa pun tidak ada di rumah, ujar Safitri.

Amarah suami berlanjut hingga malam hari dan ia pergi bersama rekannya.

Keesokan harinya, perselisihan semakin memuncak hingga Safitri membalas perkataan suaminya.

Saya balas-lah repetan dia, kamu mau apa, kesalahanku apa, saya bilang. Kamu kan tidak bawa belanja, tidak ada kasih apa-apa, jadi apa yang saya masak? Jadi dia memancing emosi saya terus, dipancing-dipancing sama dia, terus saya merepet sama dia. Setelah itu, saya pergi cuci piring karena capek ribut terus, ungkapnya.

Saat mencuci piring, suaminya sudah membungkus baju dan pergi ke rumah tetangga meminjam sepeda motor.

Ketika kembali, ia langsung mengucapkan cerai pada hari itu juga.

Dia langsung bilang ke saya, kamu Fitri saya ceraikan 1, 2, 3 lalu dia pergi membawa bajunya, ungkap Safitri.

Tiga hari kemudian, 18 Agustus, suaminya dilantik menjadi PPPK.

Safitri menegaskan perceraian terjadi bukan semata karena pertengkaran rumah tangga, tetapi juga karena suaminya akan dilantik menjadi PPPK.

Dia ceraikan saya karena mau jabatan. Padahal kami dulu berjuang bersama. Saya sempat berharap, setelah dia dilantik jadi PPPK, bisa sedikit membantu perekonomian keluarga, ujar Safitri.

Ia menyesalkan keputusan suaminya yang justru menceraikan saat rezeki datang.

Begitu dikasih Allah rezeki, dia malah ceraikan saya. Kalau memang mau cerai, kenapa tidak dari dulu, tutur Safitri.

Safitri mengaku sejak awal ikut menyiapkan pakaian dan atribut Korpri suami dari hasil berjualan cabai dan sayuran di pasar.

Baju pelantikan itu saya yang belikan dari hasil jualan. Dia yang pesan di Shopee tapi saya yang disuruh bayar, ya uangnya dari hasil jual gorengan. Saya bantu dia dari nol, dari belum kerja sampai bisa lulus PPPK. Tapi justru saya ditinggal sebelum dia menerima SK, tutur Safitri.

Dua bulan pasca perceraian, hingga Oktober, Safitri bertahan hidup dari hasil jualan gorengan dan minuman seharga seribu rupiah di depan rumahnya.

Dari hasil tersebut ia mampu menghidupi kedua anaknya yang masih kecil.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved