Repelita Jakarta – Aktivis sekaligus praktisi hukum Ferdinand Hutahaean menyampaikan pandangannya terkait laporan sejumlah akun media sosial ke Polda Metro Jaya oleh kelompok yang menamakan diri Angkatan Muda Partai Golkar.
Kelompok tersebut melaporkan akun-akun yang dianggap telah merendahkan nama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia melalui unggahan di media sosial.
Ferdinand mengaku heran dengan langkah hukum yang diambil oleh para pendukung Bahlil, yang menurutnya tidak tepat secara prosedural.
Ia menyatakan bahwa pelaporan atas dugaan pencemaran nama baik seharusnya dilakukan langsung oleh pihak yang merasa dirugikan, bukan oleh kelompok pendukung.
Menurut Ferdinand, tindakan tersebut justru mengarah pada pembungkaman terhadap kritik publik yang seharusnya dilindungi dalam negara demokratis.
Ia menilai bahwa masyarakat kini seolah-olah tidak lagi memiliki ruang untuk menyampaikan kritik terhadap pejabat negara secara terbuka.
Ferdinand menyampaikan bahwa jika kritik dalam bentuk meme atau karikatur dianggap sebagai tindakan pidana, maka hal itu dapat merusak fondasi kebebasan berekspresi.
Ia menegaskan bahwa negara akan mengalami kemunduran apabila para pejabat tidak bersedia menerima kritik dan justru membawa ekspresi publik ke ranah hukum.
Menurutnya, jika ingin meredakan ketegangan dan menghindari konflik sosial, maka laporan tersebut sebaiknya segera dihentikan.
Ferdinand menilai bahwa langkah pelaporan tersebut tidak masuk akal dan justru memperlihatkan sikap antikritik dari pihak yang mengatasnamakan Golkar.
Dua akun media sosial yang disebut dalam laporan tersebut adalah @kementerianbakuhantam dan @kementerian_kurangajar.
Sementara itu, Bahlil Lahadalia sendiri menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui adanya laporan yang diajukan oleh AMPG terhadap akun-akun tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Bahlil usai menghadiri acara tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat, pada Senin, 20 Oktober 2025.
Ia menyarankan agar informasi lebih lanjut mengenai laporan tersebut ditanyakan langsung kepada pihak yang melaporkan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
