Repelita Jakarta - TNI dan Polri menggelar patroli skala besar di berbagai wilayah Indonesia.
Pengamanan ini dilakukan sebagai respons atas kerusuhan yang terjadi di sejumlah daerah.
Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, patroli gabungan dengan TNI ditujukan untuk memastikan masyarakat merasa aman.
Ia menjelaskan bahwa Kapolri telah memerintahkan seluruh jajaran Polda dan Polres melaksanakan patroli gabungan tanpa menunda waktu.
Tujuannya adalah mencegah potensi gangguan keamanan serta melindungi warga dari ancaman kelompok anarkis.
Dedi menekankan bahwa aparat hadir di lapangan untuk melindungi jiwa, harta benda, dan fasilitas publik milik rakyat.
Menurutnya, setiap bentuk perusakan dan tindak kriminal tidak akan diberi ruang sedikit pun.
Ia juga menegaskan bahwa Polri memahami keresahan masyarakat terkait isu penjarahan yang belakangan ini mencuat.
Karena itu, patroli akan menjangkau hingga ke tingkat RT dan RW untuk memastikan lingkungan warga tetap aman.
Setiap pelaku kejahatan, termasuk penjarahan rumah maupun fasilitas umum, dipastikan akan ditindak tegas sesuai hukum.
Kapolri juga memerintahkan agar seluruh Markas Kepolisian serta Asrama Polisi dijaga ketat.
Dedi menegaskan, institusi kepolisian merupakan simbol negara yang wajib dipertahankan dan tidak boleh diganggu.
Selain itu, ia mengingatkan bahwa markas dan asrama menyimpan tahanan serta barang berbahaya yang tidak boleh jatuh ke tangan pelaku kejahatan.
Polri disebut sebagai representasi negara yang harus menjaga keamanan dan kewibawaan hukum hingga titik akhir.
Dedi mengajak masyarakat untuk bekerja sama menjaga lingkungan dan tidak hanya bergantung pada aparat.
Ia menilai Polri membutuhkan dukungan pemerintah daerah, tokoh agama, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat.
Masyarakat juga diminta tetap tenang serta tidak terprovokasi kabar bohong yang menimbulkan kepanikan.
Dedi memastikan aparat TNI dan Polri telah disiagakan penuh di lapangan untuk mengantisipasi berbagai potensi ancaman.
Ia menekankan bahwa setiap tindakan aparat akan dilakukan secara profesional, terukur, dan sesuai aturan hukum.
Polri, kata Dedi, tetap menjunjung tinggi prinsip Hak Asasi Manusia dalam setiap operasi keamanan yang dijalankan.
Ketegasan aparat, lanjutnya, adalah bentuk perlindungan terhadap rakyat serta wujud komitmen menjaga kedaulatan negara.
Tujuan utama operasi ini adalah pemulihan keamanan yang cepat, menyeluruh, dan berkelanjutan.
Dengan patroli rutin, langkah persuasif, dan kolaborasi masyarakat, Dedi optimistis kondisi segera kembali kondusif.
“Kami menjaga Indonesia, kami melindungi rakyat Indonesia,” ujar Dedi, Minggu 31 Agustus 2025. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
.jpg)
