Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Petisi Mahasiswa UI Desak Pencopotan Yahya Cholil Staquf dari Ketua MWA

 Mahasiswa UI untuk Keadilan di Palestina 🇮🇩 on X: "[Petisi: Dukung Pencopotan Yahya Cholil Staquf dari Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia] Halo Civitas dan Alumni UI! Menyikapi kelanjutan dari dinamika tokoh terafiliasi

Repelita Jakarta - Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menandatangani petisi yang menyerukan pencopotan Yahya Cholil Staquf dari jabatan Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI.

Petisi ini dibuat oleh Komunitas Kolektif Mahasiswa Universitas Indonesia yang Peduli Keadilan di Palestina.

Alasan pencopotan yang dicantumkan adalah undangan yang diberikan oleh Gus Yahya kepada akademikus pro Zionis, Peter Berkowitz, sebagai pembicara dalam acara kampus pada 23 Agustus 2025.

Petisi berjudul "Dukung Pencopotan Yahya Cholil Staquf dari Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia" dibuat pada 12 September 2025.

Hingga Sabtu malam, 13 September 2025, sebanyak 915 mahasiswa telah menandatangani petisi tersebut.

Yahya Cholil Staquf terpilih menjadi Ketua MWA UI pada 2024 dan masa jabatannya diproyeksikan hingga beberapa tahun ke depan.

Sebelumnya, Gus Yahya disebut memiliki relasi dengan pihak Zionis setelah pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel Isaac Herzog tahun lalu.

Yahya menjelaskan bahwa hubungan itu merupakan salah satu upaya NU untuk mendukung Palestina dan terlibat dalam perdamaian internasional.

Gus Yahya lahir di Rembang, Jawa Tengah, pada 16 Februari 1966 dan tumbuh besar di lingkungan pesantren.

Ayahnya, Muhammad Cholil Bisri, merupakan tokoh NU sekaligus kakak dari Mustofa Bisri alias Gus Mus.

Masa kecil Gus Yahya dihabiskan di Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin Rembang, kemudian melanjutkan sekolah menengah di Yogyakarta dan mondok di Madrasah Al-Munawwir Krapyak.

Pendidikan tinggi dilanjutkan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, mengambil jurusan sosiologi namun tidak menyelesaikannya.

Selama kuliah, ia aktif dalam organisasi ekstra kampus sebagai Ketua Umum Komisariat Fisipol Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Yogyakarta periode 1986-1987.

Nama Gus Yahya mulai dikenal nasional ketika ia menjadi juru bicara Presiden Abdurrahman Wahid pada 1999-2001.

Ia juga pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, dilantik di Istana Negara pada 31 Mei 2018.

Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026, ia menjabat sebagai katib 'aam PBNU pada 2015-2021.

Gus Yahya dikenal aktif menyuarakan perdamaian dunia dan sering menjadi pembicara internasional, termasuk forum American Jewish Committee di Israel pada Juni 2018.

Pertemuan awal dengan Peter Berkowitz terjadi ketika Gus Yahya menjadi pembicara di acara yang digelar Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Peter saat itu merupakan anggota Commission on Unalienable Rights di Kementerian Luar Negeri AS.

Menurut Yahya, mereka sempat berdiskusi akrab mengenai pemikiran Peter terkait konsep hak asasi manusia.

"Itu yang membuat saya tertarik," kata Gus Yahya kepada Tempo di kediamannya, Jakarta Selatan, Selasa malam, 26 Agustus 2025.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved