Repelita Makassar - Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Makassar, Kamis (29/8/2025) malam, berubah ricuh setelah sekelompok massa membakar pos polisi dan sejumlah kendaraan yang terparkir di halaman gedung.
Kericuhan muncul setelah peserta demonstrasi melancarkan orasi di Jalan AP Pettarani, Kecamatan Rappocini, yang memicu ketegangan di lokasi.
Situasi semakin tidak terkendali ketika beberapa demonstran membakar pos polisi yang berada di sekitar gedung.
Selain itu, massa juga melempari gedung DPRD Makassar dengan batu dan botol, menimbulkan kepanikan di sekitar area aksi.
Sejumlah kendaraan, termasuk mobil dinas dan sepeda motor yang terparkir di halaman DPRD, ikut menjadi korban amukan massa.
Api membesar dan menghanguskan sebagian fasilitas sebelum petugas Damkarmat Kota Makassar tiba di lokasi sekitar pukul 23.32 Wita.
Yang menjadi sorotan, aparat kepolisian dari Satuan Brimob Polda Sulsel maupun Satuan Samapta tidak terlihat saat pembakaran berlangsung.
Biasanya, personel Brimob dan Samapta hadir di lokasi aksi dengan kendaraan pengendali massa, water cannon, hingga pengurai massa (Raisa) untuk menjaga keamanan.
Absennya aparat menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait pengamanan demonstrasi yang seharusnya dilakukan secara maksimal.
Hingga berita ini disusun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai ketidakhadiran Brimob dan Samapta dalam pengamanan aksi yang berujung kericuhan.
Situasi di sekitar Gedung DPRD Makassar masih belum kondusif karena massa belum membubarkan diri sepenuhnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
.png)
