Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Siapa Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan

 Siapa Penjarah Rumah Sahroni hingga Sri Mulyani? Ini Kata yang Ketinggalan Rombongan

Repelita Jakarta - Suasana di ruas jalan depan Kompleks Parlemen Senayan sepi Ahad siang 31 Agustus 2025.

Aparat kepolisian membentuk pagar tameng sepanjang seratus meter di kiri dan kanan jalan di depan gerbang gedung wakil rakyat.

Tak ada lagi teriakan mencaci-maki anggota DPR dari ribuan pengunjuk rasa, hanya residu gas air mata yang masih membuat pedih mata.

Di trotoar menuju Pancoran sekitar 500 meter dari Kompleks Parlemen, seorang pemuda terduduk lemas karena dua hari belum makan.

Pemuda itu mengaku terpisah dari teman-temannya saat polisi menembakkan gas air mata, dan untuk alasan keamanan diminta disebut Ahu.

Ia mengaku tak mengikuti kabar terkini terkait aksi penjarahan kediaman beberapa anggota DPR dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sejak Sabtu malam 30 Agustus 2025.

Sebelum terpisah, Ahu dijelaskan rencana penjarahan ke sejumlah rumah, termasuk kediaman Presiden Prabowo Subianto sebagai sasaran terakhir, sementara informasi mengenai rumah Sri Mulyani tidak diberitahukan.

Ahu menuturkan perjalanan dari desanya di Cimahi menuju Jakarta, di mana sebelumnya ia hanya bersekolah sampai tamat sekolah dasar dan membantu orang tua menggarap sawah sewaan.

Selama beberapa tahun terakhir, ia rutin diajak mengikuti unjuk rasa di Bandung dan Jakarta oleh kelompok lokal, termasuk delapan kali menjadi bagian tim pemukul dalam aksi unjuk rasa, tiga di antaranya di Kompleks Parlemen Senayan.

Ahu menjelaskan struktur komando rombongan, mulai dari pengorganisir lokal berinisial R hingga komando tertinggi yang memakai masker sehingga identitasnya tidak diketahui.

Ajakan terakhir datang pada Rabu 27 Agustus 2025 untuk protes anggota DPR, sepuluh orang dari kampungnya berangkat dengan membawa 160 botol molotov berisi minyak tanah yang dimasukkan ke kendaraan minibus.

Rombongan menjemput tambahan pasukan dari Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sukabumi, dan Bogor hingga jumlah pengunjuk rasa mencapai 600 orang sebelum tiba di Kompleks Parlemen Senayan.

Di lokasi, mereka menyerang pagar gedung, membakar petasan dan melempar bom molotov, sementara sebagian anggota membakar halte Transjakarta dan menyiarkan aksi secara live di TikTok.

Pada Jumat malam, aparat mulai menembakkan meriam air dan gas air mata, sehingga Ahu terpisah dari rombongannya dan gagal menyusul karena kehilangan telepon genggam dan uang saku.

Sampai Ahad siang, Ahu baru mengetahui penjarahan rumah-rumah anggota dewan telah terjadi sejak Sabtu sore, dan beberapa penjarah yang dikenalnya muncul dalam video perusakan, termasuk rumah politikus Nasdem Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ahu menjelaskan bahwa jarahan dijanjikan sebagai keuntungan bagi peserta, berupa brankas yang bisa diambil dari rumah yang dijarah, sementara mereka hanya diberi makan tiga kali sehari.

Verifikasi independen atas pengakuan Ahu tidak memungkinkan karena sel-sel komando terpisah, namun pantauan penjarahan menunjukkan sebagian besar pelaku bukan penduduk setempat.

Warga Jakarta Utara mencoba mencegah penjarahan rumah Sahroni, menutup gang menuju rumahnya sekitar pukul 19.00 WIB, sementara sebagian kecil masyarakat masih datang untuk menyampaikan uneg-uneg meski kerumunan massa telah surut.

Seorang warga Kalibata, Jakarta Selatan, mengaku datang untuk protes karena anggota DPR tidak menunaikan kewajiban, membawa bekal dan berniat bertahan di depan pagar tameng aparat kepolisian sampai tujuannya tercapai.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved