Tiga Kejanggalan Versi Roy Suryo di Balik Kehadiran Jokowi di Reuni UGM

 

Repelita Yogyakarta - Kehadiran mendadak Presiden ke-7 RI Joko Widodo dalam reuni angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM menuai sorotan pedas dari Roy Suryo yang menyoroti tiga poin kejanggalan sekaligus dari pertemuan tersebut.

Roy Suryo menilai kejanggalan pertama terletak pada cara Jokowi datang ke kampus yang baginya tidak seperti alumni yang ingin mengenang masa kuliah, melainkan lebih mirip pejabat negara yang sekadar mampir.

Menurut Roy, Jokowi hanya hadir singkat di Fakultas Kehutanan dan tidak mengikuti acara utama di Wanagama seperti alumni lainnya sehingga terkesan hanya untuk formalitas menunjukkan diri.

Kejanggalan kedua, Roy Suryo menyoroti langkah Jokowi yang sengaja membawa-bawa nama dosen pembimbing dan penguji skripsi di hadapan alumni tanpa disertai bukti tertulis yang sah.

Bagi Roy, penyebutan nama itu hanya narasi sepihak untuk memengaruhi opini publik padahal publik menunggu pembuktian dokumen asli yang selama ini selalu jadi perdebatan.

Kejanggalan ketiga, Roy Suryo menekankan pernyataan Jokowi soal Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya dianggapnya janggal karena Ir. Kasmudjo sendiri, kata Roy, sudah pernah menyatakan tidak pernah membimbing atau menjadi dosen akademik Jokowi.

Poin ini disebut Roy sebagai bukti kuat bahwa kunjungan reuni tetap tidak menjawab keraguan lama masyarakat terkait keaslian skripsi maupun ijazah Jokowi.

Bagi Roy Suryo, tiga kejanggalan ini hanya membuat keraguan publik semakin besar karena reuni mendadak tidak disertai data otentik yang bisa dibuktikan di depan umum.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga