Repelita Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menilai perdebatan mengenai keaslian ijazah tidak memiliki urgensi dan justru membuang energi bangsa ke arah yang tidak perlu.
Dalam peluncuran Yayasan Padi Kapas Indonesia di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa 29 Juli 2025, Luhut mengingatkan bahwa fokus diskursus publik sebaiknya diarahkan pada kontribusi nyata setiap warga untuk Indonesia.
Ia menegaskan bahwa seorang intelektual seharusnya tidak membuang waktu mempersoalkan hal-hal administratif semacam ijazah, apalagi jika dibandingkan dengan karya dan pengabdian yang lebih substansial untuk negara.
Menurut Luhut, masyarakat seharusnya bertanya pada diri sendiri tentang apa yang sudah diberikan kepada tanah air daripada mengurus dokumen pendidikan orang lain.
“Apa sih ijazah itu? Saya pun enggak tahu ijazah saya sekarang ada di mana. Yang relevan itu kontribusimu untuk negara ini apa,” kata Luhut di hadapan para peserta diskusi.
Ia juga meminta publik menggunakan akal sehat agar tidak terjebak dalam isu yang hanya memecah belah dan menambah beban pikiran pemerintah.
Bagi Luhut, membesar-besarkan polemik ijazah hanya akan mengalihkan perhatian dari tantangan bangsa yang lebih mendesak untuk dipecahkan bersama.
Dia pun mengingatkan perbedaan pendapat pasti akan selalu ada, tetapi tidak seharusnya dijadikan bahan perkelahian di antara sesama anak bangsa.
“Kau tanya pada dirimu, apa yang sudah kau berikan untuk negara ini. Apakah hanya menambah keributan atau membawa gagasan agar Indonesia lebih baik,” pungkas Luhut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
