Repelita Solo - Presiden Joko Widodo mendatangi Mapolresta Solo, Jawa Tengah, pada Rabu 23 Juli 2025 sekitar pukul 10.10 WIB untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi dalam kasus dugaan fitnah ijazah palsu.
Mengenakan kemeja putih dan celana hitam, Jokowi masuk ke gedung Polresta dengan didampingi kuasa hukum Firmanto Laksana dan Yakup Hasibuan.
Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari penyidikan laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan beberapa pihak sejak 2022.
Berbeda dari prosedur biasanya, Jokowi tidak diperiksa di ruang Satreskrim lantai tiga, melainkan di ruangan khusus di lantai dua yang biasa dipakai untuk menerima tamu penting.
Ruangan penyidikan sebenarnya terletak di lantai tiga gedung utama, tepat di unit Satreskrim dengan desain minimalis dan panel kaca besar berbingkai hitam sebagai pembatas.
Pemilihan lokasi pemeriksaan di lantai dua ini memicu perhatian publik karena dinilai tidak lazim bagi saksi yang sedang diperiksa terkait kasus hukum.
Di dalam ruangan, Jokowi tampak berbincang santai bersama sejumlah pejabat sebelum pemeriksaan dimulai dan didampingi pengacaranya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi membawa dokumen asli berupa ijazah dari SD hingga Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mendukung penyidikan dan membuktikan keaslian dokumen pendidikannya.
Kuasa hukum Jokowi, Firmanto Laksana, menegaskan kliennya selalu kooperatif dan siap menyerahkan seluruh dokumen pendukung bila diperlukan, termasuk ijazah asli yang siap disita sesuai prosedur hukum.
Firmanto menyebut kliennya berkomitmen penuh untuk membuka bukti seluas-luasnya demi memperjelas kasus yang telah menimbulkan polemik sejak lama.
Pemeriksaan ini menjadi rangkaian lanjutan dari upaya polisi memverifikasi dokumen dengan data pembanding, termasuk ijazah teman seangkatan Jokowi di SMA hingga UGM.
Sejumlah saksi, termasuk pihak pelapor dan rekan sekolah Jokowi, juga sudah diperiksa dalam tahap awal penyidikan dan forensik.
Fokus polisi kini memastikan keotentikan dokumen sekaligus menelusuri apakah tudingan ijazah palsu sengaja disebarkan untuk fitnah.
Jokowi menegaskan siap mendukung penuh proses hukum hingga tuntas demi menjawab semua keraguan publik dan menegakkan prinsip transparansi.
Hasil pemeriksaan lanjutan dan uji forensik akan menentukan arah penanganan perkara fitnah ijazah palsu ini ke tahap berikutnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
