Repelita Jakarta - Isu mangkraknya proyek Meikarta dibantah langsung oleh CEO Lippo Group James Riady yang menegaskan pihaknya tetap berkomitmen menuntaskan pembangunan mega proyek tersebut.
James menegaskan tudingan proyek terbengkalai sama sekali tidak benar dengan menunjukkan data terbaru sebagai bukti keseriusan Lippo Group.
Ia juga mengapresiasi langkah pemerintah yang membantu memediasi persoalan antara pengelola dan para pembeli unit Meikarta.
James menjelaskan bahwa Meikarta hanyalah sebagian kecil dari kawasan terpadu seluas 5.000 hektare yang sedang dikembangkan Lippo Group.
Menurutnya, proyek apartemen Meikarta tidak mangkrak karena awalnya dikerjakan perusahaan asing dari China yang kemudian hengkang dan akhirnya diambil alih Lippo sepenuhnya.
James membeberkan fakta tersebut pada Selasa, 22 Juli 2025, dengan menegaskan bahwa pihaknya kini bertanggung jawab penuh hingga proyek rampung.
Ia juga menjelaskan bahwa Meikarta adalah inisiatif Lippo Group sejak awal, terinspirasi dari nama ibunya, Mei, yang digabung dengan nama Jakarta menjadi Meikarta.
Peluncuran Meikarta delapan tahun silam dihadiri banyak tokoh mulai dari Agum Gumelar, Theo L Sambuaga hingga ekonom Didik J Rachbini.
James tidak pernah menyinggung peran pihak asing dalam promosi awal Meikarta karena Lippo sudah menguasai lahan di kawasan Cikarang, Bekasi, sejak 1990-an.
Ia menambahkan Meikarta dirancang sebagai kota modern berkelas internasional yang mampu bersaing di Asia Tenggara.
Rencana Meikarta mencakup 100 gedung tinggi setinggi 35 hingga 45 lantai yang diperuntukkan untuk hunian, perkantoran, hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Beragam fasilitas akan melengkapinya seperti rumah sakit, pusat pendidikan, dan sarana ibadah.
James menyebut segmen pasar hunian ini dibidik kelas menengah dengan harga Rp 12,5 juta per meter persegi.
Target penyelesaian tahap pertama Meikarta dipatok tiga tahun dengan 50 gedung di antaranya sudah dibangun.
Sebagian pembangunan juga dikerjasamakan dengan perusahaan Jepang seperti Mitsubishi, Toyota, dan Mitsui.
James memperkirakan nilai investasi Meikarta bisa mencapai Rp 278 triliun bila rampung dalam 20 tahun mendatang.
Salah satu solusi yang ditempuh Lippo adalah homologasi, yakni kesepakatan hukum yang telah disetujui sekitar 20.000 konsumen dan memiliki kekuatan hukum tetap.
Ia memastikan kesepakatan ini menjamin tidak ada pihak dirugikan meski jadwal penyerahan unit mundur 2 sampai 3 tahun.
James menegaskan prinsip perlakuan setara bagi seluruh konsumen tetap dipegang teguh dalam penyelesaian ini.
Per 22 Juli 2025, James memaparkan progres terbaru di mana dari sekitar 19.000 unit terjual, 16.500 unit telah terbangun.
Sebanyak 14.500 unit telah diserahkan ke konsumen, sedangkan 4.000 unit ditargetkan rampung pada akhir 2025.
Sisa 2.200 unit akan diselesaikan pada 2026 agar keseluruhan kewajiban terpenuhi.
James memastikan Lippo tidak akan memulai proyek apartemen baru sebelum seluruh unit Meikarta terselesaikan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok