Repelita Jakarta - Pucuk pimpinan PT Timah Tbk kini dipegang oleh sosok-sosok berlatar belakang militer.
Kolonel Inf TNI (Purn) Restu Widiyantoro ditunjuk sebagai Direktur Utama yang baru.
Sementara Letnan Jenderal TNI (Purn) H. Agus Rohman ditetapkan sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
Perombakan ini merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar pada Jumat, 2 Mei 2025.
Restu menggantikan posisi Ahmad Dani Virsal.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari penyegaran internal untuk menjawab tantangan industri dan meningkatkan kinerja jangka panjang.
Corporate Secretary PT Timah, Rendi Kurniawan, menyampaikan bahwa rotasi manajemen adalah hal wajar dalam dunia bisnis.
Menurutnya, penggantian kepengurusan bertujuan mendorong inovasi, efisiensi, serta memperkuat tata kelola perusahaan.
Rendi menyampaikan penghargaan kepada jajaran lama dan berharap kepemimpinan baru mampu membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.
Kolonel Inf Restu Widiyantoro adalah alumnus Akademi Militer tahun 1987.
Karier militernya mencakup berbagai posisi penting, termasuk Komandan Kontingen Indonesia dalam misi perdamaian PBB.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem 022/Pantai Timur dan Inspektur Kodam VI/Mulawarman.
Dalam hal pendidikan, Restu mengantongi gelar Diploma S2 dari King’s College London pada 1997.
Ia juga memperoleh gelar Master of Defence dari Cranfield University, Inggris, pada 1999.
Selain menunjuk Restu sebagai Dirut, RUPSLB juga menetapkan Letjen (Purn) Agus Rohman sebagai Komisaris Utama.
Langkah ini menegaskan besarnya peran kalangan purnawirawan militer dalam jajaran strategis BUMN tersebut.
Terkait penunjukan ini, TNI memberikan klarifikasi bahwa Restu bukan lagi anggota aktif.
Kepala Pusat Penerangan TNI, Brigjen Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa Restu adalah purnawirawan yang sudah lama pensiun.
“Bapak Restu Widiyantoro, lulusan Akmil 1987, merupakan purnawirawan TNI.
Beliau sudah lama pensiun dari dinas aktif sebagai prajurit TNI,” ujar Kristomei.
Kristomei memastikan bahwa penunjukan ini tidak berkaitan dengan status militer aktif. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
