
Repelita Jakarta – Pergeseran jabatan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi di Indonesia baru-baru ini menimbulkan sejumlah pertanyaan terkait arah kebijakan riset dan pendidikan di negara ini.
Pada 19 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik Prof. Brian Yuliarto sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.
Pelantikan ini menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Prof. Brian Yuliarto yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi di Institut Teknologi Bandung (ITB) diharapkan membawa perubahan signifikan dalam sektor pendidikan dan riset di Indonesia.
Dengan latar belakangnya yang kuat di bidang teknologi dan inovasi, khususnya di bidang nanoteknologi, diharapkan ia dapat mempercepat pengembangan riset di Indonesia.
Sementara itu, Komisi X DPR RI memberikan perhatian serius terhadap pengembangan riset dan inovasi di masa jabatan menteri baru ini.
Ketua Komisi X, Hetifah Sjaifuddin, berharap agar Prof. Yuliarto dapat menghadirkan kebijakan yang lebih progresif di bidang pendidikan tinggi dan riset untuk menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
Pentingnya investasi dalam riset dan inovasi menjadi fokus utama dalam visi Menteri Brian Yuliarto.
Pemerintah bertekad meningkatkan pendanaan riset sebagai bagian dari upaya mengembangkan sumber daya manusia yang unggul serta mendukung pertumbuhan ekonomi melalui inovasi.
Namun, beberapa tantangan klasik yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan riset, seperti pendanaan yang terbatas dan dukungan ekosistem riset yang kurang memadai, tetap perlu menjadi perhatian utama.
Oleh karena itu, banyak pihak berharap bahwa transisi kepemimpinan ini tidak akan mengganggu program-program riset yang sudah ada dan mampu membuka peluang baru bagi dunia pendidikan dan riset.
Keberhasilan dalam menjalankan kebijakan riset dan pendidikan yang tepat akan sangat bergantung pada dukungan dari seluruh elemen terkait, termasuk pemerintah, akademisi, serta sektor industri.
Dengan strategi yang matang, Prof. Yuliarto memiliki kesempatan besar untuk membawa Indonesia lebih maju di bidang riset dan teknologi.
Editor: 91224 R-ID Elok