Repelita Jakarta - Pakar telematika Roy Suryo kembali menyuarakan keraguannya terhadap keabsahan ijazah Presiden Jokowi.
Dalam sebuah acara diskusi bersama Aiman Witjaksono, Roy menyebut dirinya memiliki informasi penting mengenai skripsi Jokowi yang diunggah di laman resmi Universitas Gadjah Mada.
Namun, Roy enggan membeberkan secara detail waktu pengunggahan tersebut.
Ia hanya menyebut bahwa pada tahun 2025 terjadi perubahan data pada repositori UGM.
Roy menyatakan, jejak digital atas perubahan itu sangat mudah dilacak.
Ia juga menyoroti kejanggalan terkait nama dekan yang tertera dalam ijazah Jokowi.
Aiman menyampaikan bahwa dalam ijazah itu, tertulis nama Profesor Doktor Sunardi Prawirohatmojo sebagai dekan pada 5 November 1985.
Namun menurut Roy, data historis dari laman UGM menunjukkan bahwa dekan Fakultas Kehutanan saat itu adalah Profesor Doktor Insinyur Ahmad Sumitro, yang menjabat sejak era 70-an hingga 1988.
Roy menambahkan bahwa perubahan pada laman UGM dilakukan bertahun-tahun setelah Ahmad Sumitro wafat pada 2009.
Menurutnya, laman versi Bahasa Indonesia sempat menampilkan nama Sunardi, tetapi versi Bahasa Inggris tetap mencantumkan Ahmad Sumitro sebagai dekan.
Roy menyebut, nama Sunardi seperti “nyempil” di antara masa jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Sumitro.
Aiman pun mempertanyakan dasar keyakinan Roy mengenai periode jabatan Sumitro.
Roy menjawab bahwa semua data tersebut berasal dari laman resmi UGM sendiri.
Ia menilai bahwa perubahan itu menunjukkan adanya usaha UGM untuk menyesuaikan catatan sejarah demi mendukung validitas ijazah Jokowi.
Roy meyakini, UGM tidak hanya sekali melakukan koreksi terhadap repositori skripsi Jokowi.
Ia menekankan bahwa publik dapat melacak waktu pasti kapan dokumen tersebut diunggah.
Di sisi lain, pengacara Jokowi, Yakup Hasibuan, tetap bersikukuh bahwa skripsi tersebut mencantumkan lembar pengesahan.
Roy membantahnya.
Ia mengaku telah menelusuri skripsi itu bersama rekan-rekannya, termasuk Dr. Tifa dan Rismon, dan menyatakan tidak menemukan lembar pengesahan di dalamnya.
Ketika Roy menekan Yakup soal apakah dirinya telah membaca langsung skripsi tersebut, Yakup menolak menjawab dengan alasan bukan kapasitasnya untuk merespons pertanyaan itu dalam forum tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok