Repelita Jakarta - Lukman Simanjuntak kembali menyampaikan kritik keras terhadap mantan Presiden Jokowi terkait dugaan ijazah palsu yang belum selesai hingga saat ini.
Ia menilai respons Jokowi dalam menghadapi tuduhan tersebut berlebihan dan tidak transparan.
Lukman menilai seharusnya masalah ijazah palsu diselesaikan secara terbuka dan sederhana.
Namun, langkah yang diambil justru rumit dan penuh kerumitan.
Ia menyebut Jokowi menggunakan berbagai pihak non-akademik seperti preman, buzzer, tim pengacara, dan rekan seangkatan untuk menangani kasus ini.
Lukman juga menyinggung aktivitas bolak-balik ke kantor polisi yang berlangsung selama berbulan-bulan sebagai bagian dari strategi Jokowi.
Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean turut mengkritik sikap mantan Presiden tersebut.
Ferdinand merasa muak dengan drama yang terus dimainkan terkait tuduhan ijazah palsu.
Menurutnya, Jokowi tidak seharusnya bersikap seperti korban saat mendapatkan sentilan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ferdinand berharap Jokowi lebih menunjukkan sikap yang mengedepankan kepentingan bangsa agar masalah ini cepat selesai.
Ia menilai jika Jokowi sejak awal berani membuka ijazahnya secara transparan, persoalan ini tidak akan berlarut.
Namun kenyataannya, kepercayaan publik sudah mulai menurun karena banyak kejanggalan yang muncul.
Ferdinand juga meragukan kesedihan Jokowi setelah disentil Megawati karena ekspresinya terlihat berbeda saat itu.
Ia menilai Jokowi hanya memainkan drama agar terlihat dizalimi dan mendapat simpati masyarakat.
Ferdinand merasa kecewa karena Jokowi yang pernah menjadi produk partainya kini tidak menunjukkan sikap negarawan.
Menurut Ferdinand, sikap Jokowi yang tidak melindungi rakyat justru seolah ingin memenjarakan rakyatnya sendiri.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok