Repelita Jakarta – Luhut Binsar Pandjaitan memberikan respons keras terhadap desakan sejumlah tokoh yang ingin mencopot Gibran Rakabuming Raka dari jabatannya sebagai Wakil Presiden.
Dalam pernyataannya, Luhut meminta pihak-pihak tersebut untuk angkat kaki dari Indonesia jika tidak bisa patuh terhadap konstitusi.
"Kalau tidak bisa taat pada konstitusi, jangan tinggal di Indonesia," ucapnya saat menghadiri acara bersama Presiden Prabowo Subianto di Balai Kartini, Jakarta.
Ia mengingatkan bahwa seluruh warga negara tanpa kecuali harus tunduk pada aturan hukum dan konstitusi yang berlaku.
Menurut Luhut, usulan pemakzulan Gibran di tengah situasi global yang penuh ketegangan hanya akan memperkeruh suasana dalam negeri.
Ia menilai gerakan semacam itu berpotensi memecah persatuan dan membuat Indonesia rawan terhadap pengaruh eksternal.
Luhut menyayangkan munculnya tuntutan dari sejumlah purnawirawan TNI-Polri, termasuk nama-nama besar yang sebelumnya pernah berada di jajaran pemerintahan.
Ia mengingatkan bahwa bangsa ini tak boleh terpecah hanya karena ketidakpuasan politik.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Presiden Prabowo sudah memberikan pernyataan tegas mengenai pentingnya menjaga keutuhan nasional.
Ia pun menyebut pihak-pihak yang membawa isu pemakzulan hanya membuat gaduh dan menciptakan polarisasi di masyarakat.
Dalam pandangannya, yang dibutuhkan saat ini adalah kekompakan dan kerja sama, bukan perdebatan yang tidak produktif.
Luhut juga menyindir bahwa mengangkat isu pemakzulan di tengah dinamika dunia saat ini adalah tindakan yang tidak elegan dan tidak cerdas.
"Jangan kampunganlah, kita harus kompak menghadapi tantangan zaman," tegasnya.
Sikap keras Luhut ini seolah menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan saat ini tidak akan tinggal diam menghadapi manuver politik yang dianggap tidak berdasar.
Ia berharap masyarakat dapat melihat isu ini secara objektif dan tidak terprovokasi oleh kepentingan tertentu.
Editor: 91224 R-ID Elok