Repelita Jakarta - Letjen TNI (Purn) Yayat Sudrajat memberikan kecaman keras kepada Hercules Rosario de Marshall.
Ia menyebut Hercules sebagai "sampah masyarakat" usai pernyataan yang dilontarkan terhadap Letjen TNI (Purn) Sutiyoso.
Hercules sebelumnya menyebut Sutiyoso sebagai sosok yang "bau tanah".
Yayat merasa geram dan menyatakan Hercules tak layak berbicara seperti itu.
Menurutnya, Hercules hanya menjadi pembela bagi siapa pun yang membayarnya.
Yayat juga menyebut bahwa Hercules pernah meminta bantuannya ketika sedang dalam masalah.
Namun, setelah merasa kuat, Hercules justru menghina para purnawirawan.
Ia mempertanyakan kontribusi nyata Hercules terhadap negara.
Yayat juga mengatakan bahwa Hercules sebenarnya tidak berani kembali ke kampung halamannya di Timor.
Bagi Yayat, keberadaan ormas seperti GRIB yang dipimpin Hercules justru menciptakan ketakutan.
Ia menilai bahwa ormas seharusnya hadir untuk mendukung rakyat, bukan sebaliknya.
Pernyataan Hercules terhadap Sutiyoso dianggapnya sebagai bentuk penghinaan terhadap institusi TNI secara keseluruhan.
Yayat pun mendukung langkah para kepala daerah yang berani menolak praktik premanisme berkedok ormas.
Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak boleh tunduk pada kekuatan jalanan yang dipakai untuk kepentingan politik.
Sebelumnya, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo juga menyampaikan nada serupa.
Gatot menilai bahwa kepala daerah dipilih rakyat dan harus bekerja untuk rakyat, bukan melayani tekanan dari ormas.
Menurutnya, negara harus hadir dengan keberanian untuk membasmi premanisme yang menyandera demokrasi.
Kontroversi antara kalangan purnawirawan dengan Hercules mencuat setelah GRIB Jaya mengembangkan jaringan di sejumlah daerah.
Namun, muncul penolakan dan kekhawatiran terkait peran serta ormas tersebut di tingkat lokal.
Diskursus mengenai batas peran ormas dalam kehidupan demokrasi kembali menguat.
Editor: 91224 R-ID Elok