Repelita Jakarta - Pegiat media sosial Bachrum Achmadi menyoroti sikap Partai Gerindra yang dinilainya terlampau lunak terhadap tokoh-tokoh senior militer yang kerap membangkitkan isu lama tentang Prabowo Subianto.
Ia menyebut nama Luhut Binsar Pandjaitan, Wiranto, dan Agum Gumelar sebagai pihak yang selama ini rajin mengungkit masa lalu Prabowo, terutama soal pemecatannya dari TNI.
Menurut Bachrum, ketiganya sering muncul membawa narasi negatif terhadap Prabowo, namun anehnya tidak pernah direspons secara tegas oleh Gerindra.
Ia mempertanyakan kenapa partai yang dibentuk untuk membela dan mengangkat Prabowo justru terlihat diam ketika ketua umumnya direndahkan secara terbuka.
Bachrum menilai bahwa sikap permisif itu membuat publik seolah lupa bagaimana ketiga tokoh tersebut pernah memojokkan Prabowo secara terang-terangan.
Ia mengingatkan bahwa Luhut sempat memberi tekanan kepada Prabowo dalam kasus pelanggaran HAM.
Namun kini malah menunjukkan pujian yang tidak konsisten.
Agum Gumelar juga, kata Bachrum, pernah menyatakan secara terbuka bahwa Prabowo tidak layak menjadi pemimpin nasional karena rekam jejaknya di militer.
Sementara Wiranto, menurutnya, adalah sosok yang berulang kali menggunakan narasi pemecatan Prabowo sebagai alat untuk menjatuhkan kredibilitas.
Bachrum menyindir Gerindra yang menurutnya kehilangan sikap kritis terhadap perlakuan masa lalu yang diterima Prabowo.
Ia menyayangkan jika partai tersebut kini justru bersikap seolah melupakan sejarah demi kepentingan politik jangka pendek.
Ia menyebut, “Moso yang begini Gerindra lupa.”
Pernyataan itu menggambarkan rasa kecewanya terhadap sikap diam partai dalam menghadapi narasi yang dinilainya melemahkan figur Prabowo.
Editor: 91224 R-ID Elok