Repelita Jakarta – Kejaksaan Agung Republik Indonesia memeriksa mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati.
Pemeriksaan ini dilakukan dalam kapasitasnya sebagai saksi terkait kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina.
Kasus ini mencakup periode 2018 hingga 2023.
Kejaksaan Agung sebelumnya telah menetapkan sembilan orang sebagai tersangka.
Di antara para tersangka tersebut, enam merupakan pejabat dari anak usaha atau subholding Pertamina.
Penyidikan ini juga mengungkap potensi kerugian negara yang sangat besar.
Total dugaan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp193,7 triliun.
Nicke diperiksa karena posisinya yang strategis saat menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina pada periode 2018 hingga 2024.
Pemeriksaan ini bertujuan mendalami tanggung jawab dan kebijakan yang diambilnya dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang.
Kejaksaan menyatakan bahwa pemeriksaan terhadap Nicke adalah langkah penting dalam pengusutan kasus ini secara menyeluruh.
Hingga saat ini, lebih dari 120 orang telah diperiksa sebagai saksi dalam perkara ini.
Kejaksaan menegaskan bahwa proses hukum akan berjalan tanpa pandang bulu.
Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat bertanggung jawab sesuai hukum yang berlaku.
Editor: 91224 R-ID Elok
