Repelita Jakarta - Situasi politik nasional tengah menjadi sorotan.
Desakan untuk mengganti Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mulai disuarakan oleh sejumlah tokoh dan kelompok masyarakat.
Menanggapi hal ini, Hercules Rosario Marshal angkat bicara.
Ia menilai bahwa permintaan pergantian Gibran terlalu tergesa-gesa dan tidak berdasar.
Menurut Hercules, Gibran baru saja menjalankan amanat yang diberikan rakyat melalui proses demokrasi yang sah.
Hercules meminta semua pihak agar bersikap adil dan memberi kesempatan kepada Gibran untuk membuktikan kinerjanya secara utuh.
“Jangan terlalu cepat menyimpulkan seseorang gagal sebelum diberi waktu yang cukup untuk bekerja,” ujarnya.
Dalam pernyataannya, Hercules juga menanggapi kritikan dari Jenderal Purnawirawan Sutiyoso.
Ia menyatakan tidak gentar terhadap siapapun yang melontarkan kritik, termasuk dari tokoh sekelas Sutiyoso.
“Kalau soal berpendapat, semua punya hak.
Tapi jangan sampai pendapat itu memperkeruh suasana bangsa yang sedang membangun,” tegasnya.
Hercules mengajak semua tokoh untuk lebih bijak menyikapi dinamika politik.
Menurutnya, stabilitas negara harus menjadi prioritas utama.
Ia menyebut bahwa terlalu banyak manuver politik hanya akan menambah kegaduhan dan memperlemah kepercayaan publik.
Ia juga mengatakan bahwa semua pemimpin, tak terkecuali Gibran, butuh waktu dan ruang untuk bekerja maksimal.
“Tidak ada yang langsung bisa sempurna.
Tugas kita adalah mendukung dan mengawasi dengan cara yang benar,” tambahnya.
Hercules kemudian meminta agar masyarakat tidak terjebak pada opini-opini yang melemahkan semangat kebangsaan.
Ia mengingatkan bahwa kritik boleh disampaikan, tetapi harus tetap dalam batas tanggung jawab sebagai warga negara.
Di akhir pernyataannya, Hercules menekankan bahwa perbedaan pandangan adalah hal wajar dalam demokrasi.
Namun semangat membangun bangsa harus tetap dikedepankan.
“Kita boleh berbeda sikap.
Tapi jangan pernah berbeda dalam semangat untuk menjaga Indonesia tetap kuat,” tutupnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok