Repelita Jawa Barat - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerima langsung curahan hati dari anak perempuan Rustiawan, salah satu korban peristiwa ledakan amunisi.
Anak tersebut secara langsung menyampaikan isi hatinya kepada Gubernur.
Ia menolak dengan tegas anggapan yang menyebut ayahnya sebagai pemulung logam dari sisa ledakan.
“Saya meminta pertanggungjawaban mungkin, karena bapak saya di situ bukan seperti orang-orang pikirin,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan ayahnya di lokasi pemusnahan amunisi merupakan bagian dari pekerjaannya bersama pihak TNI.
“Bapak saya di situ kerja sama tentara,” lanjutnya.
Ia juga menambahkan bahwa sejak lama dirinya mengetahui aktivitas ayahnya yang bekerja di berbagai lokasi bersama TNI.
“Saya tahu dari zaman saya sekolah, sudah lama. Bapak saya udah ke Manado, Makassar, Bali, Jakarta, saya tahu,” jelasnya.
Pernyataan itu ikut menjadi perhatian warganet, salah satunya pegiat media sosial Maudy Asmara.
Melalui unggahannya di platform X, Maudy menyampaikan bahwa keluarga korban akhirnya angkat bicara.
Ia menyoroti bahwa pernyataan keluarga ini bertentangan dengan penjelasan sebelumnya dari pihak TNI.
“Nah kan. Keluarga para korban sudah angkat bicara,” tulisnya.
“dan membantah keterangan dari Kapuspen TNI sebelumnya yang mengatakan banyak warga memulung besi setelah amunisi dimusnahkan!
Ternyata mereka kerja dengan TNI,” sambungnya.
Editor: 91224 R-ID Elok