Repelita Jakarta - Mantan Presiden Joko Widodo kembali menjadi sorotan publik.
Ia diketahui menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah mantan menterinya.
Pertemuan tersebut berlangsung di sebuah restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya adalah Budi Karya Sumadi, Wishnutama, dan Teten Masduki.
Pertemuan yang terjadi pada Selasa sore itu berlangsung sekitar satu jam.
Tidak ada penjelasan resmi dari pihak Jokowi maupun ketiga mantan menteri terkait isi pertemuan.
Saat dimintai keterangan oleh awak media, Jokowi hanya memberikan jawaban singkat.
"Ya, nanti tanyakan ke sana saja," ujarnya sambil berjalan menuju mobil.
Sementara itu, pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto turut menyampaikan pendapatnya.
Melalui akun media sosial X miliknya, ia menyentil arah politik yang sedang dimainkan.
"Prinsipnya Gibran harus jadi presiden.
Mengalahkan Prabowo yang sering blunder seperti orang pikun.
Gibran memang tidak lebih baik dari Prabowo tapi para konglomerat dan politisi papan atas menginginkan dia sebagai drone politik," tulis Gigin dalam cuitannya.
Pernyataan tersebut menuai beragam reaksi dari publik.
Ada yang menganggapnya sebagai bentuk kritik tajam terhadap situasi politik saat ini.
Namun ada juga yang menilai hal itu hanya spekulasi liar tanpa dasar yang jelas.
Nama Gibran Rakabuming Raka memang belakangan terus disebut-sebut dalam berbagai skenario politik jangka panjang.
Sebagai Wakil Presiden terpilih, Gibran dianggap punya peluang besar dalam kontestasi berikutnya.
Pertemuan Jokowi dengan tokoh-tokoh penting tersebut pun kian menambah banyak pertanyaan.
Publik menanti kejelasan arah politik pasca Pilpres 2024.
Banyak yang menafsirkan pertemuan itu sebagai upaya membangun kembali jaringan kekuasaan.
Namun sebagian lainnya justru melihatnya sebagai bentuk komunikasi biasa antar sahabat lama.
Yang pasti, pergerakan elite politik jelang masa transisi selalu menyisakan tanda tanya.
Apalagi jika melibatkan tokoh-tokoh sentral dalam pemerintahan sebelumnya.
Situasi ini memperlihatkan bahwa panggung politik Indonesia masih penuh dinamika.
Dan tak sedikit yang percaya bahwa arah kekuasaan kini mulai dipetakan kembali dari balik layar.
Publik tentu berhak tahu apa yang sebenarnya sedang dirancang oleh para tokoh lama.
Namun untuk saat ini, semuanya masih tertutup rapat dalam ruang makan yang senyap.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok