Repelita Jakarta - Viralnya pertemuan antara TNI dengan Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), H. Hercules Rosario de Marshal, mendapat respons tajam dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Islah Bahrawi, seorang tokoh yang dikenal kritis terhadap ormas tertentu.
Bahrawi menyatakan bahwa kedekatan antara TNI dan organisasi seperti GRIB bisa menimbulkan persepsi negatif di masyarakat. Ia mengingatkan bahwa penting untuk menjaga jarak antara militer dan ormas guna mencegah potensi penyalahgunaan kekuasaan.
Komentar Bahrawi ini pun memicu perdebatan di media sosial. Beberapa netizen mendukung pandangannya, mengingat sejarah panjang keterlibatan militer dalam politik Indonesia. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa dukungan TNI terhadap ormas tertentu merupakan hal yang wajar dalam ranah demokrasi.
Selain itu, isu lain yang turut menjadi perhatian publik adalah tuduhan terhadap Presiden Joko Widodo terkait ijazah palsu. Tim hukum Jokowi, yang diwakili oleh Yakup Hasibuan, menyatakan bahwa mereka telah mengumpulkan bukti yang diperlukan. Tim siap melaporkan pihak-pihak yang dianggap menyebarkan informasi palsu tersebut.
Isu kedekatan TNI dengan ormas serta tuduhan ijazah palsu terhadap Jokowi menggambarkan dinamika politik dan sosial yang tengah berlangsung di Indonesia. Kedua isu ini menunjukkan tantangan dalam menjaga integritas institusi negara dan kepercayaan publik.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok