Repelita Surabaya - Sebanyak 25 mahasiswa ditangkap polisi setelah aksi unjuk rasa menolak UU TNI di depan gedung Grahadi Surabaya berakhir ricuh, Senin. Kericuhan terjadi sejak pukul 16.30 WIB hingga 19.00 WIB, sempat mereda selama waktu berbuka puasa, lalu kembali memanas.
Aksi unjuk rasa yang berakhir bentrok ini menjadi perhatian publik, terutama di media sosial. Di platform X, unggahan terkait demo ricuh di Surabaya mencapai lebih dari 308 ribu kali hingga Senin malam. Salah satu unggahan berasal dari akun @YLBHI yang mengkritik tindakan aparat terhadap para demonstran.
“Kabar terbaru dari Surabaya. Pengacara publik dari @LBH_surabaya telah sampai di Polrestabes Surabaya tetapi penyidik menghalang-halangi pemberian akses bantuan hukum pada massa aksi yang ditangkap. Tolong pak @ListyoSigitP @ahriesonta @PolrestabesSby berikan akses bantuan hukum sekarang juga,” tulis akun YLBHI.
Penangkapan mahasiswa terjadi di beberapa titik sekitar lokasi aksi, termasuk di Taman Apsari, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Pahlawan.
Pengacara publik LBH Surabaya, Jauhar Kurniawan, menyatakan masih mengonfirmasi jumlah mahasiswa yang ditahan di Mapolrestabes Surabaya.
“Sementara ini kami akan cek terkait jumlahnya ke Mapolrestabes Surabaya,” ujar Jauhar.
Koordinator Kontras Surabaya, Fatkhul Khoir, memastikan ada 25 mahasiswa yang diamankan. Namun, pihaknya belum bisa melakukan pendampingan karena belum mendapatkan kuasa hukum dari para mahasiswa yang ditahan.
“Kami data yang di Mapolrestabes ada 25 orang, tetapi identitasnya belum dapat detail semua, baru dua yang berhasil kami identifikasi,” ungkap Fatkhul.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Luthfie Sulistiawan, menyatakan pihaknya masih mendata jumlah mahasiswa yang ditahan dan sedang mendalami apakah mereka terlibat tindak pidana dalam aksi tersebut.
“Tentu nanti kami sampaikan, tadi kami dalami ada yang kita amankan. Apakah itu melakukan pidana atau tidak,” kata Kombes Luthfie.
Selain menangkap mahasiswa, aparat kepolisian juga melaporkan adanya personel yang mengalami luka-luka akibat bentrokan. Namun, pihak kepolisian belum merinci jumlah korban maupun penyebab pasti luka-luka yang dialami anggotanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok