Repelita Jakarta - Dugaan kebohongan mantan presiden Jokowi soal akuisisi saham 51 persen PT Freeport memicu sorotan publik. Salah satu korban, Jerry Jarangga, mendatangi Komisi III DPR RI pada 15 Januari 2025 untuk mengadukan dampak dari kebijakan tersebut.
Menurut Jerry, masalah ini sudah muncul sejak 2017 setelah Jokowi mengumumkan pengambilalihan saham 51 persen PT Freeport. Jerry menyebutkan adanya kasus besar yang disembunyikan dari publik terkait pengalihan saham tersebut.
"Dari 2017 ada kejadian besar yang tersembunyi dari mata pemegang kebijakan di negara. Ada kasus besar yang terselubung dan tersembunyi dari masyarakat," ujar Jerry saat memberikan penjelasan kepada TV Parlemen.
Jerry juga mengungkapkan bahwa akuisisi saham Freeport tersebut telah menelan ratusan korban jiwa. Ia menyatakan bahwa para pekerja dijadikan sandera agar pemerintah tidak dapat mengambil alih saham 51 persen.
"Sejak Pak Presiden Jokowi mengambil saham 51%, kami jadi sandranya negara di perusahaan agar pemerintah tidak bisa mengambil saham 51%. Kami ini sandra negara, Pak. Kalau di dunia orang bilang teroris, pistolnya ditodong di kepala kami, Pak, dan mengancam pemerintah pada saat itu kalau Bapak Presiden terus mengambil saham 51%, berarti Bapak punya anak-anak bangsa ini, kami tembak," ujar Jerry dengan tegas.
Akuisisi saham ini menyebabkan ribuan orang terlantar, bahkan banyak yang meninggal dunia. Pada tahun 2017, perusahaan dilaporkan mem-PHK sepihak setidaknya 8.000 karyawan yang terlibat dalam aksi mogok kerja.
Pernyataan Jerry viral di media sosial, dengan sejumlah netizen menanggapi serius. "Kebohongan Jokowi mengenai Freeport yang tidak banyak orang tahu," tulis akun X @SeriDianawati.
"Enggak presiden, enggak wakil rakyat belagak budeg. Kejadian mulai 2017 tidak ditanggapi," ujar @bharata_di.
"@kpk udah 8 tahun ni, biasanya suka sama kasus-kasus lama," tambah @the_jungle__.
Komisi III DPR RI mengaku telah menerima laporan tersebut dan meminta keterangan lebih lanjut untuk menindaklanjuti aduan ini. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok