Repelita Jakarta - Program makan gratis yang diluncurkan pemerintah kini menjadi bahan perbincangan di media sosial, dengan banyak netizen yang menanggapi dengan skeptis. Salah satu komentar datang dari akun Twitter @TOM5helby yang menyoroti semakin banyaknya siswa yang mulai mengejek program ini.
“Makin lama makin banyak aja siswa yang berani ngetawain program makan gratis ini,” tulis @TOM5helby pada 13 Januari 2025.
Akun @wak_kadirr memberikan tanggapan, menjelaskan bahwa konsep makan gratis ini bukan untuk makan enak, melainkan sekadar pemenuhan kebutuhan dasar. "Konsepnya makan gratis loh, bukan makan enak, pahami itu," tulisnya.
Namun, @TOM5helby kembali menanggapi dengan meminta agar makan gratis tersebut lebih bergizi. "Tambahin bergizi juga dong om," tulisnya. Dalam komentar lainnya, @TOM5helby menyoroti bahaya makanan olahan, terutama kornet, yang sering disajikan dalam program tersebut. "Kornet itu makanan daging olahan yang kandungan karsinogennya lebih bahaya dari rokok," jelasnya.
Pernyataan ini dibenarkan oleh akun @IMVANEX yang mengingatkan bahaya dari kornet sebagai makanan olahan. "Hah? Kornet di makan bergizi gratis? Seriusan? Kornet kan berbahaya bagi kesehatan karena daging olahan yang mengandung berbagai zat yang bisa jadi penyebab berbagai penyakit ditubuh," tulisnya.
Netizen lain, @suryanililik1, menyarankan pembatalan program makan gratis dan menggantinya dengan hukuman tegas terhadap koruptor dan pelaku kejahatan lainnya. "SEBAIKNYA BATALKAN MAKAN 'BERGIZI' GRATIS KARENA MENAMBAH BEBAN NEGARA," tulisnya.
Sementara itu, @Nicol49299957 mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi keuangan negara dan menyarankan solusi yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah tersebut. "Mau gaji ASN aja pakai ngutang, era Wowo persis era Mega," tulisnya.
Polemik tentang program makan gratis ini menunjukkan adanya perbedaan pandangan di kalangan masyarakat, baik terkait dengan manfaat kesehatan maupun dampak ekonomi dari program tersebut. (*) Editor: 91224 R-ID Elok