Repelita Jakarta - Pagar laut misterius yang belakangan viral di Tangerang dan Bekasi menjadi perhatian publik. Pengamat sosial Rudi S Kamri menilai bahwa pemerintah lamban dan terkesan tidak siap dalam menangani kasus ini.
Rudi S Kamri menyebut situasi ini sebagai dagelan paling memalukan. Dalam sebuah siniar di kanal YouTube Anak Bangsa TV, ia mengungkapkan bahwa pagar laut sepanjang 30,16 kilometer itu diduga dibangun tanpa izin resmi.
“Nelayan kita terhambat melaut karena pagar ini. Cabut dulu pagar itu agar mereka bisa kembali mencari nafkah. Investigasi bisa berjalan sambil tetap memastikan akses laut terbuka,” tegas Rudi.
Ia menilai pemasangan pagar ini tidak hanya melanggar aturan domestik, tetapi juga hukum internasional seperti United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS). Rudi mengkritik sejumlah pejabat pemerintah yang dinilai hanya berbicara normatif tanpa memberikan solusi nyata.
“Menko Perekonomian, Menteri KKP, Bakamla semua bicara tapi hanya normatif. Tidak ada yang benar-benar bertanggung jawab,” ujarnya.
Spekulasi terkait tujuan pemasangan pagar, seperti untuk reklamasi atau bisnis kerang hijau, juga menjadi perhatian. Rudi menduga ada agenda tersembunyi di balik kasus ini. “Pola pemasangan pagar laut ini menunjukkan indikasi akan ada reklamasi. Kalau reklamasi dilakukan, nelayan jelas akan termarjinalkan,” tambahnya.
Ia juga mempertanyakan asal-usul material pagar laut yang membutuhkan biaya besar. “Mustahil kepala desa, camat, atau gubernur tidak tahu. Ini proyek besar dengan biaya miliaran rupiah. Jangan bodohi rakyat dengan dalih swadaya masyarakat!” tegas Rudi.
Secara langsung, Rudi meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. “Pak Prabowo, Anda tidak takut hantu kan? Tuntaskan masalah ini! Jangan biarkan pemerintah dikadali oleh ‘jin pemasang pagar laut’,” sindirnya.
Rudi S Kamri menegaskan bahwa pemerintah harus hadir untuk melindungi hak-hak nelayan yang menggantungkan hidup dari laut. “Laut adalah dapur mereka, sumber penghidupan. Pemerintah tidak boleh diam!” tegasnya.
Ia berharap pemerintah segera mencabut pagar tersebut, mengungkap dalang di baliknya, dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Rakyat sudah muak dengan dagelan ini. Jangan tunggu isu ini tenggelam oleh berita lain. Tindakan nyata lebih penting daripada omongan normatif!” pungkas Rudi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok