Repelita Jakarta - Direktur Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti, mengaku bingung dengan hasil survei yang menyebutkan peningkatan citra positif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menilai sejauh ini KPK lebih banyak berkaitan dengan kasus politik dibandingkan dengan kasus besar yang memiliki kerugian negara signifikan.
“Anggota KPK yang sekarang ini kan belum kerja, kok tiba-tiba tingkat kepuasan dan kepercayaan meningkat drastis ke mereka,” kata Ray, Ahad.
Ray menyampaikan hal ini untuk menanggapi polemik seputar tingginya citra positif KPK yang muncul dalam hasil penelitian Litbang Kompas. Hasil survei tersebut menimbulkan berbagai pertanyaan dari pengamat hukum dan politik.
Menurut Ray, KPK saat ini lebih tampak pada kegiatan politik dibandingkan dengan pengungkapan kasus hukum. Ia mencontohkan kasus yang dikejar KPK cenderung bernuansa politik, seperti kasus Hasto Kristiyanto.
Ray menyebut wajah KPK sekarang lebih banyak sebagai "KPK politik" dibandingkan "KPK pendekatan hukum." Ia menambahkan, “Jadi kalau tiba-tiba meningkat kepercayaan kepada KPK, saya juga angkat tangan. Saya tidak paham bagaimana menjelaskannya.”
Dalam konteks pemberantasan hukum, Ray menilai Kejaksaan Agung (Kejagung) lebih berani dan efektif. Kejaksaan disebutnya sering mengungkap kasus besar dengan kerugian negara yang signifikan. “Tapi kok penghargaan publiknya malah ke KPK, bukan ke Kejaksaan? Mana ada kasus di atas Rp10 miliar yang ditangani KPK sekarang?” ungkapnya.
Ray menegaskan bahwa ia tidak meragukan metodologi penelitian yang digunakan oleh Litbang Kompas. Namun, ia mempertanyakan pemahaman masyarakat terkait informasi yang sebenarnya terjadi. “Saya tidak meragukan metodologinya, tapi masyarakat kita seperti kurang dalam mendapatkan informasi. Apa yang dilakukan KPK?” tanyanya.
Hasil survei Litbang Kompas yang dirilis 24 Januari lalu menunjukkan citra positif KPK mengalami kenaikan signifikan. Citra positif KPK meningkat dari 60,9 persen pada September 2024 menjadi 72,6 persen pada Januari 2025. Survei tersebut juga menunjukkan bahwa di antara lembaga penegak hukum, KPK mendapat tingkat kepercayaan tertinggi dibandingkan Kejaksaan (70 persen), Mahkamah Konstitusi (69,1 persen), Mahkamah Agung (69 persen), dan Polri (65,7 persen). (*)
Editor: 91224 R-ID Elok