Repelita Jakarta - Pengamat politik Ikrar Nusa Bhakti menyebut bahwa Presiden RI ke-7, Joko Widodo, masih terus bergerak seolah mencari celah agar sang buah hati, Gibran Rakabuming Raka, bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Meskipun Jokowi sudah pensiun dan tidak memiliki jabatan apa pun dalam pemerintahan, pihaknya terlihat masih terus cawe-cawe. Terlebih, anak sulungnya Gibran kini menjabat sebagai Wakil Presiden Indonesia. Ikrar menilai bahwa Jokowi selalu menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginannya.
“Kita semua juga tahu cara-cara apa yang dilakukan oleh Jokowi dengan berbagai cara apa pun, baik legal ataupun melanggar hukum,” ujar Ikrar dalam sebuah video di kanal pribadinya.
Ikrar menyebut bahwa Jokowi menggunakan anggaran-anggaran fantastis dari program pemerintah hingga akhirnya berhasil menjadikan anaknya sebagai Wakil Presiden. “Baik itu melalui ekonomi yang didukung oleh berbagai pendukungnya. Tetapi juga menggunakan anggaran-anggaran yang fantastis dari program-program pemerintah, dan itu hasilnya adalah dia bisa menjadikan anaknya Wakil Presiden,” tambahnya.
Menurut Ikrar, menjadikan Gibran sebagai Wapres bukanlah puncak dari ambisi Jokowi. Setelah ini, menurutnya, ada strategi lanjutan untuk mengambil alih kekuasaan Presiden Prabowo Subianto. “Berhenti? Nggak juga, karena dia masih punya impian atau keinginan politik agar Gibran bisa mengambil alih kekuasaan Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia,” ucapnya.
Bahkan, Ikrar mengaku rutin mendoakan kesehatan Prabowo agar dapat menyelesaikan tugasnya hingga selesai tanpa harus digantikan oleh orang lain. “Ini yang harus hati-hati. Saya terus terang, saya termasuk warga negara Indonesia yang di dalam sholat-sholat saya selalu mendoakan Presiden Prabowo Subianto,” urainya.
“Semoga diberikan kesehatan yang maksimal oleh Tuhan, diberikan umur panjang, diberikan iman yang kuat, dan juga pikiran yang kuat agar bisa menyelesaikan tugas beliau sampai 2029 sebagai Presiden Republik Indonesia,” tutupnya.
Sebagai informasi, Ikrar Nusa Bhakti merupakan Profesor Riset di Pusat Penelitian Politik LIPI. Ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI).(*)
Editor: 91224 R-ID Elok