Repelita Blora - Bentrokan antara dua kelompok organisasi masyarakat, Pemuda Pancasila (PP) dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), terjadi di Jalan Raya Blora-Grobogan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Selasa sore. Peristiwa ini menimbulkan suasana mencekam, dengan sejumlah orang terluka dan beberapa kendaraan mengalami kerusakan parah.
Kericuhan bermula sehari sebelumnya, saat massa Pemuda Pancasila mendatangi kantor GRIB Kabupaten Blora untuk menyatakan penolakan atas keberadaan organisasi tersebut di Blora. Kedatangan ini memicu kedatangan massa GRIB dari berbagai daerah ke Blora. Ketegangan akhirnya memuncak hingga bentrokan fisik terjadi di Jalan Raya Blora-Grobogan.
Beberapa kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, rusak berat akibat bentrokan tersebut. Insiden ini juga mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan itu. Beruntung, ratusan aparat TNI-Polri cepat bertindak membubarkan massa dan mencegah bentrokan lebih lanjut.
Ketua DPC PP Blora, Munaji, menjelaskan bahwa pihaknya menolak keberadaan GRIB di Blora karena dinilai tidak memiliki legalitas. Ia juga menganggap keberadaan GRIB tidak membawa manfaat bagi masyarakat setempat.
"Kalau mau berorganisasi, izin semuanya harus dipenuhi dulu. Jangan menjadi preman seperti itu. Ini Blora, bukan Timor Timur," ujar Munaji.
Di sisi lain, Kepala Divisi Hukum GRIB Jawa Tengah, Subandi, mengungkapkan bahwa GRIB akan melaporkan Ketua DPC PP Blora ke Polres Blora atas dugaan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan masalah ini.
"Kami akan ke Polres Blora melaporkan kasus ini. Kami siap mengawal dengan hukum yang berlaku," kata Subandi.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok