Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] Indonesia Masih Impor Barang dari Israel, Nilainya Tembus Rp883 Miliar

 

Repelita Jakarta - Meskipun Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik resmi, perdagangan antara kedua negara tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan pasar Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia dari Israel sepanjang tahun 2024 mencapai USD54,2 juta atau setara dengan Rp883,4 miliar.

Pada situasi politik global yang kompleks, terutama di Timur Tengah, perdagangan tanpa hubungan diplomatik resmi sering kali melibatkan pihak ketiga sebagai perantara. Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu RI, Abdul Kadir Jailani, mengonfirmasi bahwa perdagangan Indonesia dengan Israel dilakukan secara tidak langsung melalui negara pihak ketiga.

“Perdagangan Indonesia dengan Israel dilakukan secara tidak langsung melalui negara pihak ketiga,” ujar Abdul dalam Dialog Palestina yang diadakan di Kantor MUI pada Kamis (18/7/2024).

Meski volume impor dari Israel tergolong kecil jika dibandingkan dengan total impor Indonesia, data ini menunjukkan bahwa interaksi ekonomi antara kedua negara tetap berlangsung meskipun tanpa hubungan diplomatik formal. Barang-barang impor yang paling banyak berasal dari Israel adalah mesin dan peralatan mekanis (HS84) dengan nilai mencapai USD33,9 juta, diikuti oleh mesin dan peralatan bagian-bagiannya (HS85) senilai USD8 juta.

Selain itu, ada pula impor perkakas dan peralatan logam (HS82) yang mencatatkan nilai USD4,1 juta, serta barang-barang seperti produk optik, sinematografi, dan farmasi dengan nilai yang lebih kecil. Meski nilainya tidak besar, impor ini tetap merupakan bagian dari hubungan perdagangan internasional Indonesia dengan Israel.

Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menjelaskan bahwa Israel bukan mitra dagang utama Indonesia. “Nilai impor Indonesia dari Israel sepanjang tahun 2024 adalah USD54,2 juta, yang tentu saja bukan menjadi asal atau mitra dagang utama karena nilainya sangat kecil,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta.

Walaupun nilai impor ini tergolong kecil, perdagangan tetap berlanjut, dengan supply dan demand sebagai faktor utama yang mendasari interaksi perdagangan antara kedua negara. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved