Repelita Jakarta - Heddy Setya Permadi, yang lebih dikenal sebagai Abu Janda, kembali menarik perhatian publik dengan vlog terbarunya yang membahas kontroversi pagar laut di Tangerang.
Pagar yang membentang sepanjang 30,16 kilometer ini menjadi sorotan setelah Abu Janda mengklaim telah melakukan wawancara dengan warga lokal. Dalam vlognya, Abu Janda menyoroti isu kepemilikan pagar tersebut. Ia meminta agar masyarakat, termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan jajarannya, tidak mudah termakan hoaks.
“Pagar laut ini bukan milik PIK2 atau Agung Sedayu. Saya pastikan ini adalah milik nelayan setempat,” ujarnya pada Selasa, 21 Januari 2025.
Ia juga menepis anggapan bahwa pagar tersebut ada kaitannya dengan Agung Sedayu Group, perusahaan milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
“Pagar ini dibuat sukarela oleh nelayan selama lima tahun. Yang bilang ini milik 9 naga itu provokator. Tujuannya memicu kebencian rasial,” tambah Abu Janda.
Namun, konten tersebut segera menuai kritik. Salah satu kritik datang dari Yusuf Muhammad, atau yang dikenal sebagai Yusuf Dumdum, mantan rekan sejawat Abu Janda di dunia media sosial.
Menurut Yusuf, Abu Janda memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Ia menuding Abu Janda mewawancarai warga yang tidak tinggal di sekitar lokasi pagar laut.
“Nelayan asli Banten mengatakan bahwa dua orang yang diwawancarai Abu Janda sebenarnya tinggal di Tanjung Kait, jauh dari lokasi pagar bambu,” ungkap Yusuf Dumdum melalui akun Twitter-nya @yusuf_dumdum.
Lebih lanjut, Yusuf juga menuding bahwa Abu Janda membayar beberapa orang untuk memberikan kesaksian palsu dalam vlog tersebut.
“Mereka diajak makan-makan dan diberi uang Rp100 ribu untuk berakting sebagai nelayan,” tambah Yusuf. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok