Repelita, Jakarta 24 Desember 2024 - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemarahannya atas serangan besar-besaran yang dilakukan Ukraina dengan menggunakan drone dan pesawat nirawak terhadap warga sipil.
Serangan yang dihantamkan ke Kota Kazan, sekitar 1.000 km dari perbatasan Rusia, mengakibatkan kerusakan serius pada sebuah blok apartemen mewah. Serangan ini semakin meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina, yang sudah berlangsung selama beberapa tahun.
Putin menilai bahwa serangan tersebut merupakan tindakan yang tidak jantan, dan dia berjanji untuk melakukan pembalasan terhadap Ukraina. Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 23 Desember 2024, Putin mengatakan bahwa Rusia akan mengambil langkah balasan yang tegas dan memadai, sebagai respons atas serangan yang dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap warga sipil.
"Serangan ini tidak hanya melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan, tetapi juga akan mendapat balasan dari kami," ujar Putin dalam pidatonya. Menurutnya, serangan drone dan pesawat nirawak yang ditujukan untuk menghancurkan fasilitas sipil di Rusia merupakan bentuk dari ketidakberanian dan pelanggaran norma internasional.
Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer di perbatasan antara Rusia dan Ukraina, yang terus memanas sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Serangan terhadap Kota Kazan ini adalah salah satu serangan paling signifikan yang dilancarkan Ukraina terhadap wilayah Rusia sejauh ini.
Sementara itu, sejumlah pihak, termasuk Perwira Veteran AS, Daniel Davis, menyebut bahwa serangan ini justru merugikan Ukraina sendiri. Davis mengungkapkan bahwa serangan semacam itu, meskipun bisa mengintimidasi, dapat memperburuk kondisi di lapangan dan memicu pembalasan yang lebih besar dari pihak Rusia.
Ancaman balasan dari Putin ini semakin menambah ketidakpastian dan potensi eskalasi dalam konflik yang sudah berlangsung lebih dari dua tahun ini. Sejumlah analis politik memperingatkan bahwa serangan terhadap warga sipil di Rusia dapat memicu reaksi yang lebih keras dari Rusia, yang dapat memperburuk kondisi perang di Ukraina.
Krisis yang semakin mendalam ini menunjukkan bagaimana ketegangan di Eropa Timur terus memengaruhi stabilitas global, dan dampaknya bisa terasa jauh melampaui kawasan tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok