Jakarta, 14 Desember 2024 - Rocky Gerung membahas kejadian yang tengah ramai di media sosial terkait pidato Presiden Prabowo saat acara ulang tahun ke-60 Partai Golkar. Dalam acara tersebut, Prabowo, yang juga merupakan Ketua Umum Partai Gerindra, memberikan sindiran kepada Bahlil Lahadalia.
Rocky Gerung mempertanyakan apakah sindiran tersebut hanya sebatas guyonan atau memiliki pesan politik yang mendalam. Menurut Rocky, pidato Prabowo dapat ditafsirkan dengan berbagai cara oleh publik.
"Apapun yang disampaikan pasti ada maksud dan pesan di baliknya," ujar Rocky Gerung.
Rocky Gerung menambahkan bahwa dalam politik, apa yang tampak sebagai gimik sering kali memiliki makna tersembunyi. Dalam pidatonya, Prabowo membahas latar belakang pendidikan Bahlil Lahadalia, yang memunculkan spekulasi bahwa hal tersebut merupakan sindiran.
"Kita perlu membaca lebih jauh karena ini bukan hanya tentang Bahlil Lahadalia tetapi juga tentang strategi politik yang lebih besar," katanya.
Selain itu, Rocky Gerung menyebutkan bahwa posisi Bahlil Lahadalia di Partai Golkar dan jabatannya sebagai menteri merupakan hasil strategi politik yang melibatkan Presiden Jokowi. Bahlil Lahadalia dikenal sebagai sosok yang mampu melewati sorotan negatif dan tetap menjadi tokoh penting dalam panggung politik Indonesia.
"Bahlil Lahadalia mungkin dilatih oleh Jokowi untuk menjadi bagian dari strategi politik yang lebih besar," tambah Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menyampaikan bahwa roasting Prabowo kepada Bahlil Lahadalia bukan sekadar guyonan, tetapi juga dapat menjadi sinyal politik. Menurutnya, hal ini menunjukkan upaya Prabowo untuk menciptakan ruang bagi Jokowi setelah pemecatannya dari PDIP.
"Golkar mungkin menjadi tempat yang lebih strategis untuk Jokowi, dan Prabowo sedang membuka jalan untuk hal itu," ujar Rocky.
Dalam pandangan Rocky Gerung, setiap tindakan politik, bahkan yang terlihat sebagai guyonan, memiliki konsekuensi besar. Sindiran Prabowo kepada Bahlil Lahadalia dapat menjadi cara untuk memunculkan ketegangan yang lebih dalam antara elit politik di Indonesia.
"Ini semua bisa menjadi bagian dari taktik politik yang lebih besar untuk memetakan posisi para pemain politik dalam 100 hari pertama pemerintahan," katanya.
Rocky Gerung mengingatkan bahwa dalam dunia politik, segala hal bisa terjadi dan perubahan signifikan sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil yang tidak terduga.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok