Repelita, Jakarta 21 Desember 2024 - Menteri Kebudayaan Fadli Zon angkat bicara terkait pembatalan mendadak pameran tunggal pelukis Yos Suprapto di Galeri Nasional Indonesia (Galnas).
Fadli Zon menjelaskan pembatalan tersebut disebabkan oleh pengunduran diri kurator pameran, Suwarno Wisetrotomo.
"Karena kuratornya mengundurkan diri, ya tidak mungkin ada pameran tanpa ada kurator," kata Fadli di sela menghadiri acara di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/12).
Pengunduran diri kurator itu disebut terjadi karena ketidaksepahaman antara kurator dan Yos. Lima dari 30 lukisan yang akan dipamerkan dinilai tidak sesuai dengan tema "Kedaulatan Pangan" dan dianggap terlalu vulgar.
Fadli juga mengungkapkan bahwa ada sejumlah karya yang dipasang langsung oleh Yos tanpa melalui proses kurasi.
"Jadi biasa dalam pameran itu harus ada kurator. Kemudian kesepakatannya tema tertentu, kalau tidak salah tentang kedaulatan pangan. Tetapi ada sejumlah lukisan yang kabarnya dipasang sendiri oleh sang seniman," ungkapnya.
"Biasanya itu selalu melalui proses kurasi, dan lukisan-lukisan tersebut tidak ada kaitannya dengan soal kedaulatan pangan," tambahnya.
Pembatalan pameran ini memicu spekulasi publik. Lima lukisan yang ditolak untuk dipamerkan disebut-sebut memiliki kemiripan dengan sosok Presiden Joko Widodo.
Pameran tersebut semula dijadwalkan dibuka pada Kamis (19/12) malam di Galeri Nasional, Jakarta. Namun, pihak Galeri Nasional secara tiba-tiba menutup lokasi pameran dan melarang para pengunjung yang hadir menyaksikan karya-karya yang akan dipamerkan.
Menurut Yos Suprapto, kurator pameran sebelumnya meminta lima dari lukisannya diturunkan. Namun, Yos menolak permintaan tersebut.
Kelima lukisan tersebut diketahui mengandung kritik sosial. Salah satunya menggambarkan sosok yang berdandan seperti raja, dengan kedua kakinya menginjak beberapa orang. Di latar belakang, terlihat pasukan bersenjata dengan seragam cokelat dan hijau.
Polemik ini memunculkan berbagai tanggapan dari masyarakat yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap kritik dalam seni.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok