Repelita, Jakarta 23 Desember 2024 - Mantan Presiden Suriah Bashar Al-Assad kini menetap di Rusia bersama istri dan ketiga anaknya setelah mendapatkan suaka. Namun, situasi keluarga ini menghadapi tantangan baru setelah Asma Al-Assad, istrinya, mengajukan gugatan cerai.
Media terkemuka Turki, Haberturk, melaporkan bahwa Asma mengajukan permohonan cerai dengan alasan ketidakpuasan terhadap kehidupan di Moskow. Asma yang telah menikah dengan Bashar selama 24 tahun menyatakan keinginannya untuk pindah ke London, tempat ia lahir dan dibesarkan.
Asma, yang memiliki kewarganegaraan Inggris dan Suriah, telah mengajukan permohonan ke pengadilan Rusia untuk mendapatkan izin khusus agar dapat meninggalkan Moskow. Namun, permohonannya masih dalam evaluasi otoritas Rusia.
Sejak tiba di Rusia, Bashar Al-Assad dan keluarganya tunduk pada berbagai pembatasan ketat. Mantan Presiden Suriah ini dilarang meninggalkan Moskow atau terlibat dalam aktivitas politik. Aset dan keuangannya juga telah dibekukan, membuatnya sepenuhnya berada di bawah kendali otoritas Rusia.
Maher Al-Assad, saudara Bashar, juga menghadapi situasi sulit. Permintaan suakanya belum disetujui, dan ia bersama keluarganya masih berada dalam tahanan rumah. Situasi ini menunjukkan tekanan politik yang terus menghimpit keluarga Assad.
Jika permohonan Asma untuk pindah ke London diterima, posisi keluarga Assad di Rusia diperkirakan akan semakin tertekan. Beberapa pihak skeptis terhadap laporan ini, mengingat kondisi kesehatan Asma yang sedang melawan kanker leukemia.
Selain itu, ada pertanyaan mengenai keabsahan proses gugatan cerai ini, mengingat pernikahan mereka berlangsung di Suriah. Asma, yang sebelumnya bekerja sebagai bankir di Inggris, menikah dengan Bashar pada Desember 2020. Selama konflik di Suriah, ia sering menjadi sorotan karena gaya hidup mewahnya di tengah krisis kemanusiaan.
Kabar ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan berbagai spekulasi mengenai masa depan keluarga Assad di Rusia maupun di panggung internasional.(*).
Editor: 91224 R-ID Elok