Breaking Posts

10/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Separuh Siswa Terdampak, Kepala SMPN 2 Mlati Sleman Evaluasi Kelanjutan Program Makanan Bergizi Gratis

 

Repelita Sleman - Dugaan kasus keracunan makanan bergizi gratis kembali terjadi di wilayah Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kali ini, insiden menimpa ratusan siswa SMP Negeri 2 Mlati setelah menyantap menu MBG pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Kepala SMPN 2 Mlati, Isnan Abadi, membenarkan bahwa lebih dari separuh siswanya mengalami gejala mual dan diare usai mengonsumsi makanan tersebut.

Total siswa di sekolah tersebut berjumlah 470 orang, dan sekitar 200 di antaranya dilaporkan mengalami gejala serupa.

Selain siswa, tujuh guru juga turut terdampak dengan keluhan kesehatan yang sama.

Menu yang disajikan pada hari itu terdiri dari nasi, opor ayam, tahu balado, acar, dan buah anggur.

Isnan menjelaskan bahwa makanan MBG biasanya tiba di sekolah antara pukul 10.30 hingga 11.00 WIB.

Ia menyebut bahwa sebagian siswa tidak terdampak karena belum sempat makan akibat aktivitas lain seperti salat.

Faktor daya tahan tubuh juga disebut sebagai kemungkinan penyebab mengapa tidak semua siswa mengalami gejala.

Terkait kelanjutan program MBG, pihak sekolah masih menunggu arahan dari pemerintah daerah dan instansi terkait.

Isnan menyatakan bahwa keputusan selanjutnya akan bergantung pada hasil evaluasi dari Kapanewon, Dandim, dan lembaga terkait lainnya.

Meski sebagian siswa masih menjalani perawatan di Puskesmas Mlati 1, kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa.

Namun, siswa yang masih dalam kondisi lemah diminta untuk beristirahat dan tidak mengikuti kegiatan kelas.

Salah satu orang tua siswa, Enah, berharap agar program MBG dihentikan sementara untuk dilakukan evaluasi menyeluruh.

Anaknya yang duduk di kelas 7 mengalami diare dan sakit perut setelah menyantap makanan MBG.

Semalam anak saya sakit perut dan diare, saya kira cuma masuk angin. Tapi ternyata banyak yang alami hal sama, ujarnya saat ditemui di Puskesmas Mlati 1.

Enah mengungkapkan bahwa cita rasa ayam dalam menu hari itu terasa berbeda dari biasanya.

Katanya rasanya agak aneh, mungkin dari santannya. Saya harap MBG dihentikan dulu biar orang tua tenang, katanya.

Ia juga menyoroti minimnya keterlibatan orang tua dalam pengawasan dapur penyedia makanan bergizi.

Orang tua belum pernah diajak memantau langsung ke dapur SPPG. Kalau diberhentikan sementara untuk evaluasi, itu langkah bagus, ujarnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved