Repelita Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem menyatakan belum menyiapkan pengganti untuk dua kadernya yang dinonaktifkan dari jabatan anggota DPR RI.
NasDem memilih menunggu hasil keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI sebelum mengambil langkah lanjutan terkait posisi Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach.
Keduanya dinonaktifkan menyusul pernyataan yang memicu kemarahan publik dan menyebabkan kericuhan di sejumlah daerah pada akhir Agustus 2025.
Enggak, nanti itu kan lihat putusan MKD. Kita kan enggak mendahului putusan MKD. Nanti kita lihat.
Wakil Ketua Umum NasDem Saan Mustopa menyampaikan bahwa partainya akan mengikuti seluruh proses yang dijalankan MKD, termasuk pemanggilan para pengadu.
Yang sekarang pasti akan dilihat semua, apakah akan memanggil para pengadu. Ini kan MKD menindaklanjuti aduan dari masyarakat.
Saan menegaskan bahwa NasDem akan tunduk pada mekanisme dan tahapan sidang etik yang digelar MKD DPR RI.
Ia berharap MKD dapat menjalankan proses sidang dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kepastian hukum.
Ya, kita akan ikuti semua mekanisme yang ada di MKD. Tentu kita juga berharap MKD dalam sidangnya mengedepankan prinsip-prinsip keadilan dan kepastian. Jadi, kita percaya kepada MKD.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan bahwa MKD telah mengajukan permohonan untuk menggelar sidang etik pada masa reses.
Surat permohonan tersebut telah diterima pimpinan DPR sejak pekan lalu dan telah disetujui untuk dilaksanakan.
Pimpinan DPR sudah menerima surat dari MKD, permohonan mengadakan sidang di masa reses sejak minggu lalu, dan pimpinan DPR sudah mengizinkan untuk mengadakan sidang terbuka MKD di masa reses.
Dasco menyebut bahwa agenda sidang etik sepenuhnya diserahkan kepada MKD dan dijadwalkan akan dimulai pada 29 Oktober 2025.
Agendanya diserahkan sepenuhnya kepada MKD, yang rencananya akan dimulai pada tanggal 29 Oktober 2025.
Sebagai informasi, terdapat lima anggota DPR RI yang dinonaktifkan akibat insiden unjuk rasa pada akhir Agustus lalu.
Kelima anggota tersebut adalah Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dari Fraksi Partai NasDem, Surya Utama (Uya Kuya) dan Eko Patrio dari Fraksi PAN, serta Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar.
Keputusan penonaktifan mereka diambil melalui rapat konsultasi antara pimpinan DPR dan perwakilan fraksi, sebagai tindak lanjut atas langkah partai politik masing-masing. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok
