![]()
Repelita Jakarta - Legenda sepak bola nasional, Firman Utina, melontarkan kritik tajam terhadap performa Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang dipimpin oleh pelatih Patrick Kluivert.
Timnas Indonesia menelan dua kekalahan beruntun di Grup B, masing-masing dari Arab Saudi dengan skor 2-3 dan Irak dengan skor 0-1. Hasil tersebut membuat skuad Garuda gagal melanjutkan langkah ke putaran berikutnya dan harus mengakhiri perjuangan mereka di ajang kualifikasi.
Salah satu sorotan utama datang dari keputusan Kluivert dalam menyusun susunan pemain saat menghadapi Arab Saudi. Keputusan menurunkan Beckham Putra, Yakob Sayuri, dan Marc Klok dinilai tidak tepat, mengingat lawan yang dihadapi memiliki pengalaman di level Piala Dunia.
Selain itu, absennya trio Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Justin Hubner dalam laga tersebut dianggap sebagai kesalahan strategis yang seharusnya bisa dihindari.
Firman Utina, yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Dewa United, menyayangkan keputusan tersebut. Ia menilai bahwa Kluivert tidak menunjukkan keseriusan dalam memilih pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim nasional.
“Dari segi pemilihan pemain kita lihat bahwa tidak ada keseriusan dari pelatih, melihat pemain-pemain mana yang dibutuhkan oleh tim nasional akan berlangsung di Pra Piala Dunia (PPD), memang banyak pemain di Indonesia, tapi PPD ada kelas juga pemain, siapa pemain yang akan diberangkatkan ke sana,” ujar Firman dalam pernyataannya yang dikutip dari kanal Youtube JMTV.
Firman juga menyoroti penempatan Marc Klok yang dinilai tidak sesuai dengan pengalaman bermainnya di klub. Ia membandingkan dengan era Ponaryo Astaman dan Bima Sakti yang menurutnya lebih cocok mengisi posisi tersebut.
“Kalau kita lihat juga, sejak kapan Klok bermain di klub dengan dua holding midfield? iya kan, kalau Ponaryo Astaman di situ, Bima Sakti di situ saya masih ngakuin juga,” kata Firman.
Ia menyebut bahwa Joey Pelupessy lebih layak mengisi posisi holding midfielder dan didukung oleh Thom Haye serta beberapa pemain lainnya.
“Kalau kualitas Joey Pelupessy, lebih baik dia ada di holding, dan ditopang sama Thom Haye dan beberapa pemain,” sambungnya.
Firman juga mengkritisi penempatan Ricky Kambuaya yang menurutnya tidak sesuai dengan karakter bermainnya. Ia menilai Kambuaya lebih cocok bermain di posisi yang memberinya ruang gerak lebih luas.
“Sejak kapan Ricky Kambuaya bermain di nomor 10? Ricky Kambuaya kan dari midfield art kedepannya lebih leluasa. Ricky Kambuaya harus banyak menggunakan space, bukan yang orang selalu nekan, itu bukan tipicalnya Ricky Kambuaya bermain di situ,” ujarnya.
Firman menegaskan bahwa tim pelatih gagal memaksimalkan potensi pemain karena tidak menempatkan mereka di posisi yang sesuai dengan kemampuan terbaiknya.
“Itu yang saya bilang, Patrick Kluivert dan teman-temannya tidak mau coba untuk menggali bahwa pemain-pemain ini lebih baik di (posisi mana) potensinya,” tutup Firman.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

