Repelita Jakarta - Federasi Senam Israel menyatakan penolakan keras terhadap keputusan Pemerintah Indonesia yang melarang atlet mereka berpartisipasi dalam Kejuaraan Senam Artistik Dunia di Jakarta.
Dalam pernyataan melalui email pada Sabtu malam, federasi menyebut langkah Indonesia sebagai tindakan yang mengganggu integritas olahraga internasional.
Federasi telah mengajukan banding mendesak ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, dengan harapan mendapatkan perintah yang memungkinkan atlet Israel, termasuk peraih medali emas Olimpiade Artem Dolgopyat, untuk tetap bisa bertanding.
“Kami bermaksud untuk menentang keputusan ini dengan segala cara yang tersedia,” tegas pernyataan resmi federasi tersebut.
Pemerintah Indonesia mengambil sikap tegas dengan menolak pemberian visa kepada enam pesenam Israel, sebagai bentuk protes atas serangan militer Israel di Gaza.
Akibat penolakan tersebut, para atlet Israel kehilangan kesempatan untuk tampil di ajang kejuaraan dunia yang digelar bulan ini di Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyatakan bahwa kebijakan pemerintah sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"Tindakan ini juga sejalan dengan harapan seluruh rakyat yang kita simak ada penolakan keras dari ormas dari pemerintah daerah dan partai politik, dan pemerintah tegas serta konsisten tak akan berikan visa ke keenam (pesenam) Israel," ujar Yusril dalam keterangannya Kamis 9 Oktober 2025.
Yusril menegaskan bahwa Israel telah melakukan kebiadaban terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.
Karena itu, Indonesia tidak akan membuka kontak diplomatik dengan Israel sampai negara tersebut mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Jika pengakuan itu terjadi, maka hubungan diplomatik antara kedua negara dapat dibuka secara normal.
Gubernur Jakarta Pramono Anung turut menyatakan penolakannya terhadap kehadiran atlet Israel di wilayahnya.
Sebagai kepala daerah, ia menilai memiliki kewenangan untuk tidak mengizinkan keikutsertaan mereka dalam ajang internasional tersebut.
"Tentang atlet Israel kalau ke Jakarta, tentunya sebagai Gubernur Jakarta, dalam kondisi seperti ini pasti saya tidak mengizinkan," kata Pramono, Rabu 8 Oktober 2025.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

