Repelita Jakarta - Isu pergantian Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo semakin santer beredar di tengah publik.
Desakan pergantian mencuat pasca demonstrasi pada akhir Agustus 2025 yang menimbulkan korban jiwa sedikitnya 10 orang.
Peristiwa tertabraknya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob ikut memperkuat tuntutan agar Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah tegas.
Informasi di kalangan media menyebut dua nama perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal masuk bursa calon pengganti.
Salah satunya bahkan baru saja memperoleh kenaikan pangkat menjadi bintang tiga.
Nama-nama yang disebut antara lain Komjen Suyudi dan Komjen Dedi Prasetyo.
Beredar kabar Presiden Prabowo telah mengirim surat presiden ke DPR RI terkait rencana penggantian Kapolri, meski hingga kini pihak parlemen belum memberikan tanggapan resmi.
Sementara itu, awak media mengabarkan kemungkinan pengumuman resmi dari Istana akan dilakukan pada akhir pekan atau awal pekan depan.
Komjen Dedi Prasetyo kini menjadi salah satu kandidat kuat.
Pada Surat Telegram Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 tertanggal 5 Agustus 2025, ia ditunjuk sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri yang pensiun pada akhir Juni.
Dedi lahir di Magetan, Jawa Timur, 26 Juli 1968, dan merupakan lulusan Akabri 1990.
Kariernya berawal sebagai Kaurbinopsnal Satreskrim Polres Lamongan.
Sejak itu ia menempati berbagai posisi strategis, mulai dari Kepala Biro Perawatan Personel SSDM Polri, Kapolda Kalimantan Tengah, Kadiv Humas Polri, hingga Asisten Kapolri Bidang SDM.
Komjen Dedi Prasetyo resmi menjabat Wakapolri pada 16 Agustus 2025 dan kini menjadi calon utama Kapolri pengganti Listyo.
Nama lain yang juga mencuat adalah Komjen Syahardiantono.
Ia saat ini menjabat sebagai Kabareskrim Polri menggantikan Komjen Wahyu Widada.
Syahardiantono lahir di Blora, Jawa Tengah, 2 Februari 1970, dan merupakan lulusan Akpol 1991 yang seangkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo.
Sejak menjadi Kapolres Pasuruan pada 2010, kariernya terus menanjak hingga dipercaya memimpin berbagai direktorat penting di Mabes Polri.
Pada 2022, ia ditunjuk menggantikan Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri, lalu menjabat Kabaintelkam Polri pada 2024.
Mutasi Agustus 2025 menempatkannya sebagai Kabareskrim Polri, posisi yang semakin memperkuat kansnya dalam bursa calon Kapolri.
Pengamat kepolisian dari ISESS, Bambang Rukminto, mengingatkan bahwa reformasi Polri tidak cukup hanya dengan mengganti Kapolri.
Menurutnya, langkah fundamental seperti revisi UU Polri dan perbaikan tata kelola kelembagaan harus dilakukan agar perubahan lebih substansial bisa tercapai.
Bambang menilai pergantian Kapolri sepenuhnya menjadi hak prerogatif Presiden dan tidak membutuhkan legitimasi tambahan berupa pembentukan tim independen.
Namun ia menekankan, apabila tujuan reformasi benar-benar diinginkan, maka perbaikan struktural dan sistemik di tubuh kepolisian harus ditempuh secara menyeluruh.
Kini publik menantikan keputusan Presiden Prabowo terkait nama yang akan dipilih untuk memimpin Polri setelah Listyo Sigit.
Pergantian ini dipandang sebagai momentum penting untuk menentukan arah reformasi kepolisian ke depan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
