Repelita Jakarta - Para pengemudi ojek online (ojol) menggaungkan seruan massa melalui media sosial setelah peristiwa tragis yang menimpa dua rekannya dalam aksi demonstrasi pada Kamis malam, 28 Agustus 2025.
Affan, pengemudi Go-Jek, dilaporkan meninggal dunia usai tubuhnya terjepit roda kendaraan taktis (rantis) Brimob yang melindas korban di lokasi unjuk rasa.
Sementara itu, Umar, mitra pengemudi Grab dari Sukabumi, mengalami luka dan kini dikabarkan sudah dipulangkan ke rumahnya untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Ajakan untuk berkumpul disampaikan secara intens oleh komunitas ojol melalui berbagai grup WhatsApp, dengan penentuan waktu konsentrasi dilakukan setelah salat Jumat.
Lokasi pertemuan ditetapkan di sekitar Pasar Baru sebagai titik berkumpul bersama untuk aksi solidaritas tersebut.
Salah satu pengemudi membagikan instruksi melalui Facebook: untuk menghindari sanksi dari aplikasi, pengemudi disarankan menutup nomor plat kendaraan dan wajib menggunakan masker atau helm.
Pesan yang beredar menunjukkan kesiapan dari pengemudi berbagai aplikasi, termasuk pengguna Maxim yang menyatakan dukungannya untuk “kuningkan Jakarta”.
Komentar lain juga muncul: “Lanjut bang, jaket ijo menyala,” sebagai semangat identitas mitra ojol baik dari Go-Jek maupun Grab.
Aksi tersebut dirancang sebagai bentuk protes terhadap insiden tersebut sekaligus menuntut perlindungan hukum yang lebih nyata bagi para pengemudi.
Momen solidaritas ini menunjukkan persatuan mitra dalam menghadapi situasi darurat dan memperkuat aspirasi keadilan bagi rekan mereka yang menjadi korban.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak berwenang mengenai langkah selanjutnya terhadap kasus tabrak lari yang menewaskan Affan.
Namun kolektivitas komunitas ojol menunjukkan bahwa suara mereka akan terus bergema hingga tuntutan mereka didengar dan dilindungi oleh negara.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok