Repelita Jakarta - Isu mengenai keaslian ijazah Presiden Joko Widodo kembali menjadi perhatian publik.
Sejumlah alumni Universitas Gadjah Mada angkatan tahun 1980 turut angkat suara untuk meluruskan tuduhan tersebut.
Andi Pramaria, yang juga merupakan lulusan Fakultas Kehutanan UGM, menyatakan bahwa dirinya adalah teman seangkatan Jokowi.
Ia menegaskan bahwa mereka masuk kuliah di tahun yang sama dan lulus bersamaan pada 1985.
Menurut Andi, tudingan bahwa ijazah Jokowi palsu secara tidak langsung juga menyudutkan dirinya dan seluruh rekan seangkatannya.
"Kalau ijazah Pak Jokowi disebut palsu, berarti ijazah saya juga palsu. Padahal kami sama-sama lulusan UGM," ujar Andi.
Ia bahkan menunjukkan transkrip nilai serta dokumentasi semasa kuliah yang memperlihatkan kebersamaan mereka.
Frono Jiwo, alumni lain yang juga berasal dari angkatan 1980, menyampaikan kekesalannya terhadap tuduhan tersebut.
Ia menyebut bahwa selama menjalani masa kuliah, Jokowi dikenal aktif dan tidak pernah bermasalah secara akademik.
"Pak Jokowi kuliah bersama kami sejak awal sampai lulus. Kami tahu persis itu," ujar Frono.
Pihak UGM telah menyatakan bahwa data kelulusan Joko Widodo tercatat resmi di arsip akademik kampus.
Universitas menegaskan bahwa ijazah Presiden adalah sah dan tidak terdapat penyimpangan apa pun.
Pakar hukum pidana dari UGM juga menyoroti pentingnya menjaga privasi dokumen pendidikan seseorang.
Menurutnya, penyebaran informasi tanpa dasar hukum dapat merusak reputasi pribadi maupun institusi pendidikan.
Para akademisi berharap agar isu yang menyeret nama baik perguruan tinggi ini segera dihentikan.
Mereka mengajak publik untuk lebih cermat dalam menyikapi informasi yang bersifat tuduhan tanpa bukti.
Editor: 91224 R-ID Elok