Repelita Jakarta – Hasan Hasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, mengungkapkan bahwa pada awalnya dirinya tidak terlalu percaya dengan peringatan yang disampaikan oleh Prabowo Subianto mengenai ancaman potensi perang besar.
Pada saat itu, di tengah perbincangan politik, Hasan merasa bahwa isu tersebut terlalu dramatis dan tidak relevan dengan keadaan global saat itu.
Namun, situasi internasional yang semakin memanas belakangan ini membuatnya berubah pikiran. Sejumlah konflik besar yang melibatkan kekuatan besar di berbagai belahan dunia, menurutnya, menunjukkan bahwa kekhawatiran tersebut tidak boleh dianggap sepele.
Dalam diskusi yang digelar di Jakarta, Hasan menekankan bahwa ancaman terhadap Indonesia, baik dari segi militer maupun diplomatik, harus dihadapi dengan kesiapsiagaan tinggi.
Ia juga menambahkan bahwa peringatan seperti yang disampaikan oleh Prabowo seharusnya menjadi perhatian penting bagi setiap lapisan masyarakat, untuk memastikan bahwa negara tidak lengah menghadapi potensi ancaman yang tidak terduga.
Di sisi lain, Hasan juga mengajak publik untuk mendalami dan memahami dinamika geopolitik yang terus berkembang, yang bisa mempengaruhi stabilitas nasional.
Menurutnya, pemimpin negara, termasuk Prabowo, seringkali melihat potensi ancaman jauh lebih awal daripada yang disadari masyarakat umum.
Oleh karena itu, pemahaman dan dukungan terhadap kebijakan luar negeri Indonesia yang lebih responsif terhadap dinamika global menjadi sangat krusial di masa depan.
Editor: 91224 R-ID Elok