Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Opini Yogi Firmansyah Dihapus Demi Keselamatan, Komika Sammy Notaslimboy: Gila Terus Terang Banget

Repelita Jakarta - Komika Sammy Notaslimboy turut angkat bicara terkait kasus intimidasi yang dialami Yogi Firmansyah, seorang penulis opini yang artikelnya dihapus setelah menyinggung soal jabatan sipil yang dijabat oleh seorang jenderal aktif.

Sammy menyoroti langkah redaksi media yang secara terbuka mengakui bahwa artikel itu dihapus demi keselamatan penulis.

Menurutnya, pengakuan seperti itu sangat tidak biasa karena biasanya penghapusan artikel dilakukan tanpa keterangan mendetail.

"Padahal mau hapus mah hapus aja ya, munculin 404," tulis Sammy dalam unggahan di akun X miliknya @NOTASLIMBOY.

Ia bahkan menyiratkan bahwa sikap terbuka redaksi tersebut mungkin sengaja dilakukan agar publik menyadari adanya tekanan dari pihak luar.

"Netizen ribut, tapi gak bakalan kayak gini. Ini sengaja kali ya," tulisnya lagi.

Sementara itu, pegiat media sosial Jhon Sitorus turut memaparkan rangkaian kejadian yang dialami Yogi setelah opininya terbit.

Disebutkan Jhon, Yogi sempat mengalami dua insiden mencurigakan dalam waktu berdekatan.

Pertama, ia diserempet orang tak dikenal saat baru mengantar anaknya ke taman kanak-kanak.

Kemudian, ketika hendak keluar rumah, Yogi dibuntuti dua pria berboncengan yang mengenakan helm tertutup dan akhirnya ditendang hingga jatuh dari motor.

Merasa tertekan dan takut, Yogi menemui redaksi media untuk meminta agar artikelnya dihapus.

Namun, pihak redaksi menyarankan agar ia terlebih dahulu mengadukan kasus ini ke Dewan Pers.

"Yogi kemudian ke Dewan Pers dan menangis di sana karena sudah ketakutan. Yogi punya istri dan dua anak yang masih kecil," ujar Jhon melalui akun X @jhonsitorus_19.

Berdasarkan rekomendasi dari Dewan Pers, pihak media akhirnya menurunkan artikel tersebut dengan alasan menjaga keselamatan Yogi.

Jhon menilai kejadian ini menjadi pertanda bahwa mempertanyakan sistem merit dalam organisasi bisa membahayakan nyawa.

Ia mengkritik praktik penempatan jabatan yang hanya didasarkan pada kedekatan dan balas jasa.

Menurutnya, kondisi tersebut berpotensi menghancurkan demokrasi, menyingkirkan orang-orang kompeten, dan membuka peluang besar bagi praktik korupsi.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved