Repelita Jakarta - Isu keterlibatan Budi Arie Setiadi dalam kasus judi online terus menjadi sorotan publik.
Meskipun Budi Arie, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih, telah membantah keras tuduhan tersebut, banyak pihak masih meragukan klarifikasinya.
Mantan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif memberikan pandangan mengenai pencantuman nama Budi Arie dalam dakwaan jaksa.
Menurut Laode, pengalaman selama empat tahun di KPK mengajarkan bahwa tidak ada dakwaan tanpa bukti yang kuat.
Ia menilai mustahil jaksa berani menyertakan nama seorang menteri dalam berkas perkara tanpa adanya fakta yang mendukung.
Dakwaan menyebutkan keterlibatan Budi Arie bersama empat terdakwa utama yang diduga menerima uang senilai Rp15,3 miliar sebagai imbalan membuka blokir dan menjaga keberlangsungan situs judi online.
Dalam dakwaan, disebutkan adanya pembagian komisi kepada pihak-pihak terkait, termasuk Budi Arie yang diduga menerima hingga 50 persen dari total setoran tersebut.
Laode menegaskan, jika informasi tersebut sudah tercantum dalam dakwaan, berarti jaksa telah memiliki bukti yang cukup dari hasil penyidikan dan keterangan saksi.
Ia meyakini bahwa tuduhan itu bukan rekayasa dan kemungkinan besar didukung fakta material yang kuat.
Laode juga menilai bahwa Budi Arie seharusnya tidak melakukan audiensi dengan aparat penegak hukum karena statusnya yang sudah tercantum dalam berkas perkara.
Pada tanggal 21 Mei 2025, Budi Arie sempat melakukan audiensi dengan KPK untuk membahas program pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Dalam kesempatan itu, ia kembali membantah keterlibatannya dalam kasus judi online.
Ia menegaskan keyakinannya bahwa Tuhan selalu mengawasi dan keadilan akan ditegakkan.
Dalam rekaman yang beredar, Budi Arie menyebut tuduhan terhadapnya sebagai fitnah dan framing.
Ia mengklaim bahwa seseorang dalam kasus tersebut, Zulkarnaen Apriliantony, dipaksa untuk menyeret namanya ke dalam perkara ini.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Budi Arie merasa diperlakukan tidak adil dalam kasus yang sedang bergulir.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok