Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Gagal Memoles Citra, Upaya Jokowi Mengangkat Gibran Sebagai Wakil Presiden Justru Memicu Protes dan Kritik Publik

Repelita Jakarta – Upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat citra politik putranya, Gibran Rakabuming Raka, sebagai Wakil Presiden, semakin menemui tantangan serius.

Monolog Gibran yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, yang membahas isu bonus demografi, justru menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.

Pengamat politik menilai bahwa narasi yang disampaikan Gibran terkesan sebagai daur ulang tanpa substansi baru, sehingga gagal menarik perhatian publik secara signifikan.

Lebih lanjut, Forum Purnawirawan TNI mengajukan tuntutan agar Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) segera melakukan sidang untuk mengganti posisi Gibran sebagai Wakil Presiden.

Mereka menilai bahwa Gibran tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik, sehingga dinilai hanya menjadi bahan olok-olok di masyarakat.

Tuntutan ini menunjukkan ketidakpuasan yang mendalam terhadap kinerja Gibran di pemerintahan.

Sikap Ketua MPR, Ahmad Muzani, yang menegaskan bahwa Gibran adalah Wakil Presiden yang sah hasil Pemilu 2024, tidak serta merta meredakan polemik.

Meskipun secara konstitusional Gibran sah menjabat, namun kritik terhadap kinerjanya terus mengemuka.

Hal ini menunjukkan adanya ketidaksesuaian antara legitimasi politik dan penerimaan publik terhadap kepemimpinan Gibran.

Sebelumnya, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno juga menyatakan penyesalannya atas keputusan Jokowi yang memilih Gibran sebagai calon Wakil Presiden.

Ia menilai bahwa langkah tersebut tidak tepat dan berpotensi merugikan citra pemerintahan.

Pernyataan ini menambah panjang daftar kritik terhadap keputusan politik Jokowi terkait penunjukan Gibran.

Dalam konteks ini, upaya Jokowi untuk memoles citra Gibran sebagai penerus kepemimpinan nasional tampaknya menemui jalan buntu.

Kritik yang datang dari berbagai pihak, baik dari kalangan militer, politikus, maupun masyarakat umum, menunjukkan bahwa citra Gibran sebagai Wakil Presiden masih jauh dari harapan.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai strategi politik Jokowi dalam mempersiapkan generasi penerus yang dapat diterima oleh publik.

Dengan situasi yang ada, Jokowi menghadapi tantangan besar dalam membangun citra politik Gibran.

Ke depan, diperlukan langkah-langkah konkret dan substansial untuk meningkatkan kinerja Gibran di mata publik, agar tidak hanya menjadi simbol politik, tetapi juga figur yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved