Repelita Mempawah - Kelalaian Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Mempawah, Febriani, menjadi sorotan tajam setelah 115 siswa eligible gagal mengikuti Seleksi Nasional Prestasi dan Beasiswa (SNPB). Peristiwa ini terjadi karena data siswa yang seharusnya diinput ternyata tidak masuk dalam sistem.
Kasus tersebut menjadi perhatian luas karena SNPB merupakan jalur prestasi yang memungkinkan siswa mendaftar ke perguruan tinggi dengan nilai rapor. Akibat kelalaian ini, siswa merasa hak mereka untuk berkompetisi secara akademik telah dirugikan.
Febriani, yang bertanggung jawab dalam proses input data, menjadi viral di media sosial lantaran kerap membagikan konten di TikTok meskipun memegang tanggung jawab penting di sekolah. Banyak pihak yang menyayangkan bahwa perhatian Febriani lebih terfokus pada aktivitas pribadi ketimbang tugas sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat, Rita Hastarita, menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan teguran tertulis kepada kepala sekolah dan operator SMAN 1 Mempawah. "Saya telah memanggil kepala dan operator SMAN 1 Mempawah malam ini," ujar Rita.
Rita juga menjelaskan bahwa periode pengisian data telah dibuka sejak 9 hingga 31 Januari 2025. Namun, SMAN 1 Mempawah menjadi satu-satunya sekolah yang gagal menyelesaikan proses tersebut.
Dalam pernyataan yang beredar, Febriani mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada siswa. "Secara pribadi saya meminta maaf kepada para siswa, dan saya mengaku bersalah atas kelalaian saya," ujarnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, Febriani menawarkan dua solusi untuk siswa yang dirugikan. Pertama, sekolah akan membiayai bimbingan belajar di Ganesha Operation selama tiga bulan. "Kami sudah berdiskusi bahwa sekolah akan membiayai siswa eligible mengikuti bimbel GO selama tiga bulan," jelasnya.
Kedua, pihak sekolah berencana melakukan kunjungan langsung ke admin pusat untuk mencari solusi lebih lanjut. "Kami akan melakukan kunjungan ke admin pusat besok, Insya Allah," tambah Febriani.
Meski telah ada solusi yang diajukan, insiden ini tetap memicu aksi demo dari siswa yang merasa dirugikan. Kejadian tersebut menjadi pelajaran penting mengenai pentingnya pengelolaan data pendidikan yang lebih baik agar hak siswa tidak terabaikan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok