Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kasus Pagar Laut Tangerang Seret Kades Kohod, Muhammadiyah Desak Penetapan Tersangka

 Nelayan dan Warga Melawan, Kepala Desa Kohod 'Pagar Laut' Semakin Terpojok  - Tangerang Pos

Repelita, Jakarta - Kasus pagar laut Tangerang yang melibatkan Kades Kohod, Arsin, kini menjadi sorotan berbagai pihak, termasuk Muhammadiyah. Muhammadiyah mendesak agar Bareskrim Polri segera menetapkan Arsin sebagai tersangka.

Ketua Riset dan Advokasi Publik LBHAP PP Muhammadiyah, Gufroni, menyatakan kekhawatirannya terhadap kemungkinan Arsin menghilangkan barang bukti atau melarikan diri. "Dikhawatirkan Arsin menghilangkan barang bukti dan melarikan diri," ungkap Gufroni. Ia juga mengingatkan agar pihak kepolisian tidak lengah dalam menangani kasus ini. Gufroni mendesak agar dalam waktu dekat Arsin ditetapkan sebagai tersangka.

Sebelumnya, gelagat Kades Kohod terkait kasus pagar laut ini semakin mencurigakan setelah ia menghilang dan mangkir dari panggilan Bareskrim Polri. Kades Kohod dijadwalkan untuk klarifikasi terkait kasus tersebut, namun tidak hadir dalam pemanggilan tersebut. Dirjen Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Djuhandhani Rahardjo Puro, mengungkapkan bahwa meski Arsin mangkir, pihaknya sudah menemukan bukti adanya tindak pidana pemalsuan surat dan akta otentik, sehingga kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan.

Dalam tahap penyidikan, penyidik sedang mendalami 10 berkas penerbitan sertifikat dari Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang yang diserahkan oleh Kementerian ATR/BPN. "Kami akan mengecek (SHGB dan SHM) ke laboratorium forensik dahulu," ujar Djuhandhani.

Arsin juga diduga terlibat dalam relokasi warga Tanjung Burung ke tanah relokasi yang kini terendam banjir. Warga mengeluhkan kondisi tanah tersebut yang sebelumnya adalah sawah dan kini terendam banjir setelah hujan deras. Salah satu warga, Ilham, mengungkapkan bahwa tanah tersebut tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal. "Di sana (Tanjung Burung) enggak pernah banjir. Tapi di sini (tanah relokasi) malah tingginya se-paha," keluh Ilham.

Meskipun rumah-rumah sudah hampir selesai dibangun, banjir memaksa pekerja untuk menghentikan pekerjaan. Warga berharap agar Arsin dapat turun tangan untuk melihat langsung kondisi tanah relokasi yang terendam banjir. "Kadesnya enggak pernah datang ke sini. Saya sih ingin Pak Arsin datang ke sini terus lihat langsung kondisinya," harap Ilham.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

ads bottom

Copyright © 2023 - Repelita.id | All Right Reserved