Repelita, Jakarta - Fenomena antrean panjang warga Indonesia demi mendapatkan gas elpiji 3 kg semakin terasa setelah kebijakan baru yang berlaku sejak 1 Februari 2025.
Kebijakan tersebut melarang penjualan gas subsidi di warung eceran, sehingga memaksa masyarakat untuk mengantre di tempat-tempat penjualan yang sudah ditentukan.
Kebijakan ini membuat gas elpiji 3 kg yang sebelumnya mudah didapatkan, kini menjadi barang yang sangat langka.
Warga pun kerap terlihat mengantre panjang, bahkan beberapa di antaranya turut memberikan protes terhadap kebijakan baru ini. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, seorang pria mengungkapkan keluh kesahnya dengan mengatakan, "Jaman tambah susah," yang diikuti oleh ibu-ibu yang juga menambahkan, "Bukannya makmur, tambah susah."
Sejumlah warga juga mengarahkan protesnya kepada Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait kebijakan yang dinilai menyulitkan rakyat. "Gimana Bapak Prabowo, bikin susah orang nih," ujar pria dalam video tersebut.
Tak hanya itu, dalam beberapa video lain juga tampak warga yang mengikuti kendaraan pengangkut gas elpiji 3 kg untuk memastikan mereka tidak kehabisan barang tersebut.
Fenomena ini semakin mendapat perhatian warganet, yang turut berkomentar miris melihat kesulitan yang dihadapi masyarakat. "Kasihan rakyat kecil, sudah susah malah ditambah bikin susah," komentar @afifhidajathas. "Demen banget bikin peraturan yang nyusahin rakyat," ujar @richie_kevin, menggambarkan perasaan kecewa terhadap kebijakan tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok